Senin 28 Oct 2019 19:40 WIB

Targetkan Pertumbuhan Startup, Johnny: Yang Realistis Saja

Kemenkominfo masif fokus mengejar pertumbuhan usaha rintisan (startup)

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Targetkan Pertumbuhan Startup, Johnny: Yang Realistis Saja. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)
Targetkan Pertumbuhan Startup, Johnny: Yang Realistis Saja. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Mengejar pertumbuhan startup atau perusahaan rintisan masih menjadi target yang ingin dicapai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate mengatakan, pembudidayaan startup harus menargetkan perusahaan rintisan yang mampu berkembang.

"Yang realistis berapa, bagaimana, itu kami bantu. Jangan kita ngomong hanya berapa. Yang realistis itu berapa, nah itu yang kami bantu," ujarnya di Gedung Kemekominfo, Senin (28/10/2019).

Tambahnya, diskusi dengan pelaku usaha diperlukan untuk melihat lebih lanjut perusahaan rintisan mana yang mampu berkembang dan bertahan.

Baca Juga: Tertinggal Jauh, Pemerintah Percepat Migrasi TV Analog

"Kami tidak inginkan bangun startup terus mati. Kami ingin bangun startup terus berkembang. Harus berdiskusi lebih baik dengan mereka," jelasnya.

Menurutnya, potensi pertumbuhan startup di Indonesia sangat besar. Namun, pertumbuhan tersebut tidak lepas dari kemauan dunia usaha dalam melakukan investasi terhadap perusahaan rintisan.

"Tinggal dunia usahanya. Saya bisa ngomong angka, tapi kalau dunia usahanya tidak mau investasi, gimana? Makanya harus bicara dulu dengan dunia usaha," ucapnya.

Pertumbuhan perusahaan rintisan yang ada pun harus selaras dengan pertumbuhan nasional, menurut Johnny. Ia mengatakan, perusahaan rintisan harus mampu mempertemukan lini depan ekonomi, seperti petani, peternak, nelayan, dengan pembeli.

"Tidak hanya jumlah startup secara dunia komersial, tapi harus bisa menjangkau masyarakat. Masyarakat siapa? Petani, nelayan, peternak, mereka yang jadi ujung tombak, harus bisa mereka sebagai sektor produksi, dan platform sebagai sektor distribusi, mereka harus bisa dipertemukan," ujarnya.

Baca Juga: Mau Tuntaskan UU PDP, Johnny Bawa Rancangannya ke Prolegnas

Pertumbuhan startup juga tidak ditargetkan pada kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta, menurut Johnny. Kota-kota dengan kategori terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) perlu dijangkau dengan kehadiran startup.

"Kita harus reach out. Bagaimana remote area. Kita harus reach out. Sebagai menteri bantu presiden punya tugas juga menjangkau daerah-daerah remote," pungkasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement