Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
XL Axiata dan Huawei menyepakati kolaborasi dalam hal digitalisasi bisnis yang dilakukan di Shenzhen, China, pada 25 Oktober 2019. Kerja sama itu akan menghadirkan penggunaan Artificial Intelligent (AI) serta platform dan tools inovatif untuk Data Science.
Kerja sama tersebut, menurut Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, akan memperkuat komitmen strategi 3R XL Axiata. Pertama adalah Revamping atau pembenahan. Kedua, Rising Up the "Segment Ladder" yaitu mengembangkan model bisnis kohesif untuk memberikan akses kepada lebih banyak orang dengan menggeser proposisi nilai harga rendah ke layanan bernilai tinggi di bawah merek XL. Ketiga adalah Reinvent.
Baca Juga: XL Axiata Gaet Huawei Kelola Jaringan 2G hingga 5G
XL Axiata saat ini berhasil memimpin industri dengan capaian 86 persen penetrasi smartphone dan 87 persen pendapatan layanan yang dibukukan pada semester pertama 2019 berasal dari Data.
Untuk terus mampu mengadopsi produk-produk serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan cepat, XL Axiata kian mengintensifkan strategi digitalisasi di seluruh prosesnya dan kegiatan operasi yang berfokus pada bisnis data.
President of Southern Pacific Region, Huawei Technologies, Jeffery Liu, mengatakan bahwa sebagai enabler terpenting di dunia digital, operator telekomunikasi sudah seharusnya menjadi pelopor digitalisasi.
"Melalui transformasi digital, mereka dapat membentuk kembali model bisnis dan operasionalnya agar makin gesit dan efisien. Konvergensi data dan analitik akan membantu operator telekomunikasi untuk menghasilkan nilai bisnis yang lebih di era 4G dan 5G. Untuk mewujudkannya, diperlukan pengintegrasian serta proses bisnis, jaringan, dan data eksternal yang efektif dengan memanfaatkan AI, Big data, dan model algoritmik," kata Jeffery Liu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (28/10/2019).
"Kesimpulannya, transformasi digital menjadi sebuah keharusan, bukan sekadar pilihan bagi industri telekomunikasi, dan keterbukaan serta kolaborasi menjadi sangat penting baik bagi perusahaan telekomunikasi beserta para vendornya," tambahnya.
Pada saat yang sama, XL Axiata menggunakan platform tervirtualisasi tunggal yang diberdayakan oleh alat analisis data berbasis AI untuk mengintegrasikan berbagai data dari sumber internal dan eksternal.
Sistem ini menghasilkan skenario yang berorientasi pada pemodelan data, mendukung XL Axiata untuk merancang dan menampilkan kasus-kasus penggunaan yang berhasil di berbagai domain, seperti peningkatan kinerja para peritel dan jaminan pengalaman High Value User. Dengan cara ini, XL Axiata dapat memprediksi akuisisi dan retensi pengguna di tingkat penjualan individu.
Melalui prakiraan lalu-lintas Artificial Intelligence (AI), XL Axiata mampu membuat prakiraan trafik jaringan dengan tingkat akurasi tinggi hingga 12 bulan ke depan dan mampu memprediksi masalah kapasitas jaringan yang berpotensi terjadi.
Berkat kemampuan tersebut, XL Axiata dapat membuat keputusan cepat dan tepat untuk mengambil tindakan proaktif guna meminimalisasi penurunan kualitas jaringan atau kemacetan dan terus meningkatkan pengalaman pengguna.
Langkah-langkah di atas dilakukan XL dalam mengantisipasi kedatangan 5G.