REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah memiliki potensi ekonomi yang besar untuk berkembang. Di kawasan ini sudah terdapat
sejumlah proyek investasi seperti makanan, pakaian, sepatu dan sejumlah produk lainnya. Hal itu sejalan dengan target Pemprov Jawa tengah yang menargetkan pertumbuhan hingga 7 persen.
Investor tersebut akan membangun pabrik sepatu dan garment dengan nilai investasi sekitar Rp 1,2 triliun. Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi tahun 2020. Kehadiran pabrik ini diharapkan menyerap berkisar 5 hingga 6 ribu tenaga kerja. “Investor yang masuk ke Pati tidak hanya dari kalangan swasta dalam negeri, tapi juga investor asing seperti dari Korea Selatan,” kata Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin.
Salah satu investor lokal yang membangun pabrik di Pati adalah produsen makanan ringan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. Pabrik makanan ini memiliki dua fasilitas produksi di Pati. Garudafood mengantongi pendapatan total Rp 8,04 triliun pada 2018 atau naik 7,60 persen dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp 7,48 triliun.
Kehadiran industri skala besar tersebut tentunya membutuhkan sarana pendukung agar berjalan lancar. Seperti fasilitas bisnis meeting, incentives, conferences, dan exhibition (MICE) yang terus bertumbuh di Pati.
“Permintaan ruang pertemuan datang dari kalangan swasta maupun pemerintah,” ujar Bagyo Setyawan, direktur utama PT Arifindo Grha Pratama (AGP), pengelola The Safin Hotel, Pati, dalam keterangan tertulisnya Selasa (22/10).
Menurutnya, tingkat okupansi hotel di kota tersebut, termasuk yang dikelolanya berkisar antara 60 hingga 70 persen. "Hal ini menandakan bisnis hotel di Pati, Jawa Tengah cukup potensial," ujar Bagyo.
The Safin sendiri merupakan hotel bintang tiga plus yang menjadi pionir di Pati yang berketinggian 11 lantai dan memiliki 119 kamar. Hotel yang mulai beroperasi pada Oktober 2015 tersebut juga ditopang beragam fasilitas berstandar internasional.