Rabu 23 Oct 2019 07:22 WIB

Pacu Tangkapan Ikan, Belanja Modal Perinus Rp 400 Miliar

Belanja modal akan dipakai untuk pembelian dan pemeliharaan alat kerja Perinus.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Nelayan membongkar muat ikan jenis tongkol (Euthynnus sp) hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Samudera, Banda Aceh, Aceh, Selasa (8/10/2019).
Foto: IRWANSYAH PUTRA/ANTARA FOTO
Nelayan membongkar muat ikan jenis tongkol (Euthynnus sp) hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Samudera, Banda Aceh, Aceh, Selasa (8/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perikanan Nusantara atau Perinus (Persero) menargetkan peningkatan tangkapan ikan di tahun depan. Untuk itu, perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 300-Rp 400 miliar pda 2020 mendatang. 

Dengan 18 kapal besar yang dimiliki, Perinus menargetkan total kapal yang bakal dimiliki dari anggaran yang ada sekitar 28 kapal. Direktur Utama PT Perinus (Persero) Yana Aditya mengatakan, anggaran belanja modal bersumber dari kas perusahaan dan pembiayaan perbankan dan lembaga keuangan lainnya. 

"Terbuka juga opsi dari lainnya dengan MTN (medium term notes)," kata Yana, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (23/10). 

Selain pembangunan kapal, lanjut dia, anggaran belanja modal tersebut juga bakal digunakan untuk pembelian maupun pemeliharaan alat untuk mendukung kinerja perseroan. Dia juga menyebut, Perinus juga akan menambah mitra nelayan dan perluasan kerja sama operasional (KSO) dengan para pemilik kapal. 

Berdasarkan catatannya, hingga September 2019 produksi ikan Perinus mencapai 46 ribu ton. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan September tahun lalu yang hanya 36 ribu ton. Dia meyakinkan bahwa produksi ikan di tahun ini masih akan bertambah seiring masa produktif laut yang umumnya terjadi di akhir tahun. 

"Yang produktif itu produksi ikan biasanya ada di bulan-bulan yang berakhiran 'ber'. Mulai September sampai Desember ini kita harapkan masih ada peningkatan produksi lagi," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement