Selasa 22 Oct 2019 15:39 WIB

UNS Buat Aplikasi Pemasaran Produk Kerajinan Ngapak

Aplikasinya sederhana layaknya aplikasi penjualan pada umumnya.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Talkshow di Kampus Sukses Menjadi Entrepreneur Muda di Tengah Era Disrupsi di UNS, Solo.
Foto: FEB UNS
Talkshow di Kampus Sukses Menjadi Entrepreneur Muda di Tengah Era Disrupsi di UNS, Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Fatkhul Laelah, membuat inovasi berupa aplikasi pemasaran produk kerajinan Ngapak khas Kebumen yakni Complong. Inovasi tersebut dituangkan melalui penelitian berjudul "Pro Coming (Produk Complong Si Ngapak): Upaya Peningkatan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Melalui Android Guna Mendukung Pembangunan Berkelanjutan".

Inovasi tersebut berhasil meraih juara III dalam Lomba Esai Nasional Semarak Festival Keilmiahan (SAFIK) 2019 yang diadakan oleh Saseru Study Club (SSC) FIB UNS, Sabtu (12/10). Inovasi Fatkhul bersaing dengan sembilan finalis terbaik lainnya dari berbagai perguruan tinggi Indonesia di babak presentasi final.

Baca Juga

Fatkhul menjelaskan, Complong merupakan produk khas Kabupaten Kebumen berupa anyaman setengah jadi yang terbuat dari daun pandan. Saat ini, Kebumen sudah memiliki tiga kawasan sentra yang sudah diresmikan sebagai Kampung Anyaman. Tetapi dalam perjalanannya, minat masyarakat terhadap produk tersebut masih rendah, khususnya di kalangan anak muda.

"Untuk itu saya tertarik untuk mengangkat kearifan lokal dari daerah saya ini dengan cara membantu strategi pemasarannya melalui aplikasi Pro Coming. Aplikasinya sederhana layaknya aplikasi penjualan pada umumnya, tapi khusus menawarkan Complong," jelas mahasiswa semester III tersebut seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa (22/10).

Selain membantu dari segi strategi pemasaran, Fatkhul menawarkan inovasi pada tampilan Complong Kebumen tersebut. Biasanya di beberapa tempat Complong sudah dikembangkan menjadi tas. Fatkhul mencoba untuk menampilkan kekhasan Kebumen melalui hiasan atau gambar pada Complong.

"Misalnya dengan gambar atau tulisan berupa dagelan Ngapak. Lalu gambar destinasi wisata di Kebumen yang bagus-bagus, terutama pantainya," imbuh Fatkhul.

Dalam proses pembuatan gagasan tersebut, Fatkhul melakukan wawancara di salah satu Kampung Anyaman di Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kebumen.

Selanjutnya, Fatkhul berencana mengembangkan dan merealisasikan gagasan tersebut melalui empat tahapan, mencakup tahap persiapan, sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi.

Pada tahap persiapan, dia akan mengajukan ide tersebut secara resmi ke Pemerintah Kabupaten Kebumen dan menjalin mitra. Lalu sosialisasi secara langsung maupun melalui media sosial dengan sasaran masyarakat dan wisatawan. Kemudian, tahap pelaksanaan akan dilakukan dengan pemberian pelatihan bagi SDM yang akan tergabung.

"Kalau evaluasi akan dilakukan per tahapan. Dan meskipun kemarin saya merancang idenya sendiri, berikutnya saya akan berkolaborasi dengan teman-teman saya yang kompeten di bidang terkait," pungkas mahasiswi berkerudung tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement