Selasa 22 Oct 2019 06:35 WIB

PT Pos Rilis Obligasi Jangka Menengah Rp 300 Miliar

PT Pos tengah fokus peningkatan kualitas layanan dan modernisasi jasa logistik.

Pekerja melakukan penataan paket barang yang akan dikirim melalui PT Pos Indonesia (Persero) di Kantor Pos Besar Solo, Jawa Tengah, Sabtu (25/5/2019).
Foto: Antara/Maulana Surya
Pekerja melakukan penataan paket barang yang akan dikirim melalui PT Pos Indonesia (Persero) di Kantor Pos Besar Solo, Jawa Tengah, Sabtu (25/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) atau Posindo merilis surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) senilai Rp 300 miliar. PT Pos menggandeng PNM Investment Management sebagai manajer investasi dengan menerbitkan produk reksa dana pernyataan terbatas (RDPT).

Direktur Keuangan Posindo Eddi Santosa mengatakan penerbitan MTN ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap Posindo sudah kembali pulih. Hal ini dikatakannya setelah munculnya isu masalah keberlanjutan usaha perseroan beberapa waktu lalu.

"Penerbitan MTN ini membuktikan Posindo masih tetap dipercaya oleh pasar. Kami bangga dan tetap optimistis meski sempat terkena isu miring beberapa waktu lalu ternyata tidak menurunkan kepercayaan investor terhadap Posindo," kata Eddi dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (21/10).

Optimisme ini didukung oleh dipertahankannya peringkat oleh lembaga pemeringkat nasional. Teranyar pada September 2019, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kembali menetapkan peringkat A- (single A minus) untuk surat utang MTN II 2019 dan perusahaan Posindo dengan outlook peringkat stabil.

Selain itu Posindo juga optimistis kinerja Perseroan akan semakin membaik. Hal ini ditopang oleh sejumlah rencana pengembangan bisnis untuk meningkatkan kinerja usaha perseroan ke depan. 

Posindo saat ini fokus pada peningkatan kualitas layanan dengan terus melakukan modernisasi produk jasa logistik, bisnis e-commerce dan lainnya. Dengan memiliki jaringan kantor yang besar dan luas di seluruh Indonesia, hal ini memberikan keunggulan daya saing dibandingkan para pesaing di bidang usahanya.

Apalagi seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, iklim bisnis di sektor e-commerce di Indonesia semakin bergairah dan memiliki prospek yang cerah. Sehingga, ekspansi usaha Posindo ke sistem layanan e-commerce yang terintegrasi akan memiliki daya tarik dan peluang investasi yang menarik.

Ke depannya, perusahaan BUMN ini juga mengembangkan diversifikasi usaha seperti integrasi logistik, ritel dan properti. Sehingga, diharapkan upaya ini akan berkontribusi cukup signifikan terhadap kinerja usaha perseroan.

Maka dari itu, menurut Eddi, Posindo tengah membutuhkan pendanaan untuk membiayai ekspansi usaha. Salah satunya dilakukan melalui penerbitan MTN Posindo-02 PT Pos Indonesia (Persero) yang digunakan sebagai aset dasar atau underlying asset RDPT PNM Multisektoral XI senilai Rp300 miliar.

MTN ini diterbitkan dalam dua seri yakni Seri B senilai Rp 50 miliar pada 19 Juli 2019 dan Seri C senilai Rp 250 miliar pada 23 Oktober 2019. Kedua seri MTN ini memiliki jangka waktu tiga tahun dan tingkat bunga sebesar 11,5 persen.

"PNM Investment senang bisa membantu Pos Indonesia yang tengah melakukan ekspansi usahanya. Dengan menerbitkan produk RDPT ini kita menjembatani pasar modal dengan sektor riil," kata Direktur Utama PNM Investment Management Bambang Siswaji.

Menurutnya, PNM Investment akan terus memperkuat dukungan pendanaan lewat pasar modal kepada perusahaan BUMN khususnya yang bergerak di sektor infrastruktur, industri penghasil devisa, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement