Rabu 16 Oct 2019 15:56 WIB

Facebook Luncurkan Riset Dampaknya ke Sosial dan Ekonomi

Media sosial Facebook meningkatkan keterikatan dengan konsumen.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Facebook.
Foto: AP
Facebook.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook meluncurkan laporan dampak sosial dan ekonominya terhadap Indonesia dalam Facebook Indonesia Summit 2019, di Jakarta, Rabu (16/10). Studi baru tersebut meliputi pengaruh Facebook, Instagram, dan Whatsapp terhadap masyarakat khususnya pelaku bisnis.

Studi memaparkan temuan dan kisah sukses dari beberapa komunitas dan bisnis, serta bagaimana pemerintah memanfaatkan platform media sosial tersebut sebagai sarana komunikasi pada publik. Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari menyampaikan riset ini melibatkan individu, komunitas, dan lembaga.  

Di antaranya 1.220 individu dari 34 provinsi yang terdiri dari pengguna internet dan nonpengguna. Sementara jumlah pelaku bisnis yang terlibat sebesar 1.033, 565 komunitas dan organisasi, dan 410 lembaga pemerintah.

Hasilnya, sebanyak 92 persen responden sepakat bahwa penggunaan platform media sosial yang masuk keluarga Facebook telah meningkatkan keterikatan dengan konsumen. Sebanyak 89 persen responden sepakat bahwa aplikasi tersebut telah membantu mereka bertumbuh kembang.

"Yang menarik juga adalah media sosial platform keluarga Facebook membantu mereka meningkatkan bisnis dan membawa pada pasar baru," katanya.

Sebanyak 16 persen responden menyampaikan platform telah membantu membawa bisnis ke pasar internasional. Jika dirinci, 16 persen tersebut terdiri dari 38 persen bisnis skala besar, 34 persen bisnis skala menengah, dan 22 persen bisnis skala kecil.

Penggunaan platform juga membantu meningkatkan kapabilitas individu dan komunitas. Tidak hanya dalam kemampuan digital tapi juga sosial. Sebesar 89 persen pengguna perempuan menyampaikan jadi punya banyak ide untuk memulai bisnis.

"Kami sangat senang karena ternyata platform ini membantu meningkatkan kewirausahaan di Indonesia," kata dia.

Platform Facebook telah membantu publik dengan dana kecil untuk memulai bisnisnya. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk marketing, R&D, juga sumber daya manusia yang membawa operasional.

Selain itu, kata Ruben, yang menarik juga adalah penggunaan platform untuk membantu kinerja pemerintah. Digitalisasi lembaga pemerintah membantu mereka menjangkau masyarakat lebih efektif dan efisien.

Ruben mengatakan pemerintah memanfaatkan platform untuk tiga hal. Pertama untuk memeriksa kondisi lingkungan di ranah publik, kedua untuk membantu membuat kebijakan, dan ketiga menerima masukan dari publik.

Vice Presiden Facebook untuk Asia Tenggara, Benjamin Joe menyampaikan Facebook sangat berkomitmen untuk membangun komunitas yang bermakna di Indonesia. Sehingga komunitas tersebut dapat membawa pengaruh besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia.

"Kami ingin membantu menghubungkan lebih banyak orang, dari berbagai kepentingan, sehingga membawa pada kesatuan," kata dia.

Facebook menggelar Summit pada hari ini di Sheraton Gandaria City untuk merayakan semangat komunitas dan bisnis tersebut. Ia berharap ke depan Facebook bisa ikut maju bersama masyarakat Indonesia melalui berbagai program.

Facebook Indonesia Summit menghadirkan sejumlah aktivitas termasuk workshop, dan talkshow, dari para pembicara. Dalam acara ini, Instagram juga meluncurkan Instagram Akademi untuk membantu pelaku bisnis meningkatkan kapabilitasnya. Program pelatihan digital bisnis tersebut telah diikuti sekitar 1.000 wirausahawan. 

“Oleh karena itu menjadi entrepreneur di bidang properti merupakan pilihan yang sangat menjanjikan. Kami mengajak para mahasiswa untuk menjadi pengusaha properti, karena imbal hasilnya sangat menguntungkan,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement