Sabtu 12 Oct 2019 11:36 WIB

Wisata Halal Malaysia Melesat

Wisata Malaysia menempati peringkat pertama Global Muslim Travel Index.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nur Aini
Kota Melaka menjadi salah satu destinasi wisata paling favorit di Malaysia.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Kota Melaka menjadi salah satu destinasi wisata paling favorit di Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia sebagai salah satu negara di ASEAN dinilai berhasil dalam memanfaatkan pariwisata halal. Bahkan, Malaysia menempati peringkat pertama dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun lalu. 

Dilansir dari Bernama, Sabtu (12/10), Euromonitor International juga mengidentifikasikan bahwa Kuala Lumpur merupakan salah satu dari 100 Destinasi Kota Teratas. Selain itu, Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) menempatkan Malaysia di posisi ke-15 dalam hal kedatangan wisatawan, dan urutan ke-21 untuk penerimaan pariwisata tahun lalunya. 

Baca Juga

Ada beberapa faktor, mengapa peningkatan wisatawan ke Malaysia cukup tinggi. Di antaranya adalah meningkatnya populasi berpenghasilan menengah, khususnya di Asia. Kemudian inflasi yang lebih rendah dan tujuan jarak pendek. 

Menurut laporan Economic Outlook 2020 yang dirilis oleh Kementerian Keuangan Malaysia baru-baru ini. Jumlah kedatangan dan penerimaan wisatawan ke Malaysia diperkirakan akan meningkat setelah peluncuran Visit Malaysia 2020 (VM2020).

Di mana perkiraan tersebut bisa mencapai 28,1 juta kedatangan wisatawan, dan total pemasukan dananya bisa mencapai RM 92,2 miliar. Hal tersebut tentu telah diproyeksikan untuk tahun ini.

Bahkan lebih jauh, sejalan dengan VM2020, ada kebutuhan bagi Malaysia untuk meningkatkan frekuensi penerbangan. Di mana hal tersebut, menjadi perhatian bagi perjalanan udara ke negara-negara jarak jauh dan menengah, untuk selanjutnya memiliki kursi penerbangan lebih banyak ketika mengangkut wisatawan ke Malaysia.

Namun demikian, laporan itu mencatat bahwa ada ketergantungan yang tinggi pada kedatangan wisatawan dari Singapura. Fakta tersebut menunjukkan kurangnya produk wisata baru dan rute udara terbatas serta kekhawatiran tentang keselamatan dan keamanan dalam pariwisata Malaysia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement