REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Mengembangkan produk warga binaan merupakan salah satu cara Dompet Dhuafa untuk memajukan perekonomian masyarakat setempat. Seperti anyaman rotan buatan warga Desa Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka yang dikenal dengan Jangkar dapat menembus pasar ekspor.
Tidak main-main, produk anyaman rotan berupa pot bunga ini menembus pasar Eropa seperti negara Belanda. Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jabar, Andriansyah mengatakan dalam program ini, Dompet Dhuafa Jabar memberdayakan masyarakat sekitar untuk bisa memproduksi pot anyaman rotan.
Sebelumnya, para penerima manfaat mendapatkan pelatihan. Mereka juga mendapatkan bantuan modal awal (modal stimulan) untuk membeli bahan-bahannya.
Sampai saat ini produk rotan terus meningkat seiring permintaan dan pembelian. Hasil anyaman Jangkar mempunyai kualitas dan kuantitas sehingga dapat bersaing di pasar global.
"Harga yang terjangkau serta mutu yang terjaga menjadikan anyaman dapat bersaing dengan produk sejenis,” ujar Andriansyah dalam siaran persnya.
Hasil produksi anyaman warga binaan Dompet Dhauafa Jabar seperti pot bunga berbahan rotan tersebut dibuat oleh ibu-ibu dan bapak-bapak warga Desa Panjalin Lor yang merupakan binaan Dompet Dhuafa Jabar. Mereka diberdayakan Dompet Dhuafa Jabar melalui program “Jangkar” (Jabar Berdaya dengan Kampung Rotan).
Produk tersebut akan diserap oleh perusahaan ekspor di Majalengka untuk dipasarkan di Eropa. Dalam proses produksinya tidak jarang pihak perusahaan melihat secara langsung proses produksi.
“Kadang pihak perusahaan pengekspor anyaman rotan ingin melihat secara langsung proses pelatihan yang diadakan Dompet Dhuafa Jabar. Kedatangan mereka juga sekaligus memberikan arahan kepada para peserta pelatihan mengenai kualitas anyaman agar masuk spesifikasi kualitas ekspor,” tutup Ardiansyah.