BPJS meggandeng aplikasi kesehatan Halodoc, untuk mengembangkan layanan kesehatan berbasis digital. Melalui kerja sama strategis ini, kedua belah pihak akan bersama-sama menggabungkan keahliannya guna memperluas akses dan layanan kesehatan secara digital bagi masyarakat, terutama peserta BPJS Kesehatan.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan, kehadiran teknologi memberi peluang besar untuk mempercepat serta memperluas akses dan layanan bagi masyarakat. Dia menyebut, pemerintah dan pelaku bisnis harus bahu-membahu berbuat sesuatu agar peluang ini tidak berlalu sia-sia.
"Kita harus menciptakan ekosistem digital di sektor kesehatan yang kondusif dan inklusif bagi berbagai lapisan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia," ujarnya saat menyaksikan penandatangan MOU antara BPJS Kesehatan dan Halodoc di Jakarta, Kamis (10/10).
Kerja sama strategis antara Halodoc dan BPJS Kesehatan ini menurut Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Wahyuddin Bagenda, akan menjadi langkah awal dari pengembangan teknologi di sektor kesehatan Indonesia. Menurutnya, hal ini sejalan dengan fokus pihaknya guna mengoptimalkan kualitas layanan.
Salah satunya adalah Mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan transformasi digital dari layanan administrasi kepesertaan yang selama ini dilakukan di kantor cabang. "Melalui penggabungan keahlian dari Halodoc di bidang teknologi, kami berharap dapat melengkapi pengalaman pengguna akan fasilitas kesehatan dengan lebih inklusif, efisien, dan efektif," ujarnya.
Adapun, pada tahap awal kerja sama ini, peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) akan mendapatkan akses dan layanan kesehatan secara digital Halodoc, seperti konten promosi kesehatan yang terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN BPJS Kesehatan.
Selain Mobile JKN, BPJS Kesehatan juga telah melakukan optimalisasi kanal Mobile Customer Service (MCS) guna memudahkan dan mendekatkan peserta mengakses pelayanan administrasi tanpa harus datang ke kantor cabang. MCS ini bisa dimanfaatkan peserta maupun masyarakat yang ingin mendaftarkan atau ingin mendapatkan informasi lebih banyak tentang Program JKN-KIS.
Sebagai catatan, per September 2019, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai lebih dari 221 juta jiwa atau lebih dari 83% total populasi penduduk Indonesia. Sementara, tercatat lebih dari 50% pengguna Halodoc merupakan penduduk luar pulau Jawa, dan 74% diantaranya tinggal di luar Jakarta dan Surabaya.
CEO Halodoc, Jonathan Sudharta, menyampaikan, kerja sama ini membuka kesempatan bagi kami guna memperluas akses dan layanan kesehatan yang tak hanya terpusat di kota-kota besar melainkan menjangkau masyarakat di daerah terpencil, terlebih mengingat BPJS Kesehatan memiliki basis pengguna terbesar di Indonesia.
www.swa.co.id