Rabu 09 Oct 2019 17:29 WIB

Pelonggaran Pajak Barang Mewah Belum Berdampak ke Properti

Tingkat hunian apartemen mewah hingga 2023 diprediksi akan stagnan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Apartemen
Foto: Darmawan/Republika
Apartemen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelonggaran Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) di sektor properti dinilai belum berdampak maksimal. Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto mengatakan hal tersebut terlihat dari penjualan apartemen mewah.

"Kita belum melihat apartemen kelas mewah meningkat karena produk ini biasanya dijadikan instrumen investasi saja bukan hunian," kata Ferry di Gedung WTC 1, Jakarta, Rabu (9/10).

Baca Juga

Dalam proyeksi Colliers International, stok apartemen hingga kuartal tiga 2019 sebanyak 209.286 unit. Lalu pada 2019 hingga 2023, stok apartemen diperkirakan akan bertambahn hingga 47.899 unit. Dari total tersebut, presentase apartemen mewah hanya 4,1 persen hingga 2023.

Farry menilai sifat apartemen mewah hanya sebagai investasi saja membuat pasar kelompok tersebut tersendat. "Investasi apartemen kelas atas belum terlihat menarik bagi investor," ujar Ferry.

Sementara itu, menurut Ferry tingkat hunian sepanjang kuartal III 2019 permintaan apartemen jangka pendek permintannya sangat meningkat. Ferry memperkirakan tingkat hunian hingga 2023 akan stagnan dan cenderung tertekan akibat banyaknya pasokan apartemen.

Lalu untuk tarif sewa apartemen, sepanjang kuartal tiga 2019, Ferry mengatakan mengalami peningkatan sebesar satu persen. Proyeksi hingga 2023, Ferry mengatakan tarif sewa apartemen akan tumbuh dua sampai tiga persen pertahun karena pengaruh masuknya proyek apartemen kelas atas yang baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement