REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perusahaan properti asal Australia, Crown Grup mengklaim, minat masyarakat Indonesia untuk membeli properti di Australia terbilang tinggi. Bahkan, minat masyarakat Indonesia menjadi negara kedua tertinggi setelah Cina, untuk membeli properti di Negeri Kangguru tersebut.
"Yang pertama tentu orang lokal sendiri. Kemudian untuk orang luar negerinya itu yang pertama adalah Tiongkok, kedua baru dari Indonesia. Berapa persen totalnya saya tidak bisa bicara. Tetapi dari seluruh luar negeri itu maksimum 40 persen (dari properti di Australia)" kata Deputy Project Sales Director Crown Group, Jefry Irawan di Surabaya, Rabu (9/10).
Jefry mengungkapkan beberapa alasan tingginya masyarakat Indonesia yang membeli properti di Australia. Alasan pertama, kata Jefry, karena banyaknya pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Negeri Kangguru tersebut. Artinya, kata dia, properti yang dibeli masyarakat Indonesia di Australia kebanyakan untuk kepentingan belajar.
"Paling banyak pemicunya adalah untuk kepentingan sekolah. Indonesia ini nyumbang banyak sekalinke pelajar ke Australia," ujar Jefry.
Pemicu kedua, lanjut Jefry tingginya minat masyarakat Indonesia untuk membeli properti di Australia adalah untuk kepentingan bisnis. Dimana, banyak masyarakat Indonesia yang mempunyai usaha di Australia. Ini didukung hubungan dagang yang baik antar kedua negara.
"Dalam segi perdagangan, antara dua negara juga cukup kuat. Jadi banyak orang Indonesia punya usaha di Australia. Usaha di Australia dianggap jauh lebih gampang daripada di Indonesia sendiri," kata Jefry.