Selasa 08 Oct 2019 17:31 WIB

JK: Pertumbuhan Ekonomi Masih Jadi Pekerjaan Rumah

Pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai tujuh tapi yang baru tercapai lima.

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (8/10).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pencapaian pertumbuhan ekonomi masih menjadi tantangan bagi pemerintahan baru. Karena target tujuh persen belum tercapai di era pemerintahan Kabinet Kerja pertama.

“Pekerjaan rumah banyak sekali, pertumbuhan ekonomi contohnya, kita ingin capai tujuh tapi baru kita capai lima,” kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (8/10).

Baca Juga

JK menegaskan target yang belum terealisasi di pemerintahan Jokowi-JK bukan berarti ketidakberhasilan Pemerintah dalam menjalankan program kerja. Namun, di setiap pemerintahan itu harus ada pekerjaan yang tidak pernah berhenti.

Pekerjaan yang harus terus dilakukan oleh pemerintah ke depan, selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ialah membangun infrastruktur untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat. “Di pemerintahan itu tidak ada suatu pekerjaan berhenti. Orang bilang infrastruktur, infrastruktur tidak pernah berhenti. Hari ini bikin jalan, besok diperpanjang, diperlebar, karena mobil bertambah,” ujarnya.

Masa pemerintahan Jokowi-JK akan berakhir pada 20 Oktober 2019, ketika presiden dan wapres terpilih Jokowi-Ma’ruf Amin dilantik sebagai pemimpin periode 2019-2020. Beberapa persoalan yang selama ini menjadi tanggung jawab wapres sudah dijelaskan JK kepada Ma’ruf Amin dalam dua kali kesempatan keduanya bertemu di Kantor Wapres dan Istana Wapres Jakarta pada Jumat (4/10).

Pada kunjungan Ma’ruf Amin ke Istana Wapres, Jumat (8/10) JK menyampaikan beberapa tugas yang harus terus dilanjutkan yakni terkait penanganan rekonstruksi pascabencana Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Serta pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement