Senin 07 Oct 2019 14:51 WIB

Jelang Pelantikan, Bos Freeport McMoran Sambangi Jokowi

Sebelumnya Bos Freeport McMoran pernah menemui Jokowi pada 21 Desember 2018.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson (kedua kanan) disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri), Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kiri) dan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin seusai memberikan keterangan terkait pelunasan divestasi PT Freeport Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Foto diambil pada 21 Desember 2018.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson (kedua kanan) disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri), Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kiri) dan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin seusai memberikan keterangan terkait pelunasan divestasi PT Freeport Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Foto diambil pada 21 Desember 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Freeport McMoran, Richard Adkerson akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Senin (7/10). Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan courtesy call.

"Pertemian biasa, courtesy call saja," ujar Bambang di Kementerian ESDM, Senin (7/10).

Baca Juga

Bambang pun mengamini dia beserta Menteri ESDM Ignasius Jonan akan mendampingi orang nomor satu Freeport bertemu dengan Jokowi. Sayangnya, Bambang tidak menjelaskan dimana dan waktu pertemuan tersebut.

Menurut pantauan Republika, Richard Adkerson menyambangi Kementerian ESDM terlebih dahulu. Richard tampak menaiki mobil sedannya dan langsung menuju ruangan menteri.

Sebelumnya, Richard terakhir menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta pada 21 Desember 2018. Saat itu, Presiden Jokowi mengumumkan selesainya proses divestasi dengan ditandai beralihnya saham 51,2 persen PT Freeport Indonesia ke PT Indonesia Asahan Aluminium.

Saat itu, Richard mengatakan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah berusaha mencari solusi bersama untuk kelanjutan bisnis PTFI. "Ini menjadi kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. sekarang kami dapat melanjutkan bisnis hingga 2041, dan mendapat kepastian dalam aspek hukum ataupun fiskal," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement