Jumat 04 Oct 2019 11:23 WIB

BI: Indeks Keyakinan Konsumen Merosot pada September 2019

Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi RI pada enam bulan mendatang meningkat.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Konsumen/ilustrasi
Foto: IST
Konsumen/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Konsumen Bank Indonesia pada September 2019 mengindikasikan optimisme konsumen tetap terjaga, meskipun sedikit mengalami pelemahan. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2019 yang tetap berada dalam zona optimis (di atas 100) sebesar 121,8, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan IKK pada bulan sebelumnya sebesar 123,1.

Berdasarkan hasil analisa Bank Indonesia, optimisme konsumen yang terjaga ditopang oleh persepsi yang tetap positif terhadap kondisi ekonomi saat ini dan meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi mendatang.

Baca Juga

"Persepsi konsumen yang tetap positif terhadap kondisi ekonomi saat ini terutama didukung oleh meningkatnya keyakinan terhadap kondisi penghasilan saat ini," seperti kutip laman resmi Bank Indonesia, Jumat (4/10).

Sementara ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang meningkat terutama didorong oleh membaiknya ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan tenaga kerja.

Hasil survei juga mengindikasikan tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang (Maret 2020) diperkirakan relatif stabil, meskipun sedikit meningkat. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga 6 bulan yang akan datang sebesar 170,6, relatif stabil dari 170,0 pada bulan sebelumnya.

"Relatif stabilnya tekanan harga tersebut didukung oleh terkendalinya harga barang di sebagian besar wilayah," tulisnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement