Kamis 03 Oct 2019 16:42 WIB

Pertumbuhan Startup di Indonesia Melonjak 5 Tahun Terakhir

Dalam masa 5 tahun, 2014-2019, Indonesia mampu menghasilkan startup sebanyak 1.307.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Pertumbuhan Startup Di Indonesia Melonjak 5 Tahun Terakhir. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)
Pertumbuhan Startup Di Indonesia Melonjak 5 Tahun Terakhir. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, M Nasir, menyebut selama 5 tahun terakhir Indonesia mengalami lonjakan dalam pertumbuhan jumlah startup. Hal tersebut disampaikan Menristekdikti pada pembukaan acara pameran I3E (Inovator Inovasi Indonesia Expo) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).

"Dalam masa 5 tahun, 2014-2019, Indonesia mampu menghasilkan startup sebanyak 1.307. Ini luar biasa," kata Nasir di JCC, Kamis (3/10/2019).

Baca Juga: Bangga! Ini Satu-satunya Startup Indonesia yang Masuk Daftar Y Combinator Top 100 Companies 2019

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa sebelum 5 tahun tersebut, pertumbuhan startup di Indonesia sangat sedikit. Ia membandingkan jumlah startup di Indonesia sebelum 2014 dengan jumlah startup di negara lain pada rentang waktu yang sama.

"Contoh, saya melihat dari Iran. Iran itu negara yang selama ini yang diembargo oleh Amerika, tapi pertumbuhan inovasi atau startupnya mulai 2004 sampai 2014 dia itu menghasilkan 1000 startup," katanya.

Nasir sempat tidak yakin bahwa Indonesia akan mampu mengejar pertumbuhan startup yang dialami oleh Iran. "Indonesia pada saat itu satu tahunnya hanya ada 8, 12, 15. Kalau 10 tahun kira kira dapetnya berapa? Jangan dibayangkan. Faktanya kita sangat jauh untuk mencapai target itu," ujarnya.

Pertumbuhan ini dinilai Nasir akan menjadi pertanda baik untuk memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia menghadapi persaingan ekonomi global. "Oleh karena itu, kita harus berjuang keras. Kita tidak bisa berhenti di sini. Ekonomi kita bisa membaik, harus lebih baik," tandasnya. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement