REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bos Ryanair, Michael O'Leary, mengatakan Otoritas Penerbangan Sipil Inggris harus ikut disalahkan atas kericuhan seputar kepailitan yang menjerat Thomas Cook. Otoritas Penerbangan Sipil harus membuat prosedur yang lebih ketat guna mencegah maskapai yang kehabisan modal menelantarkan penumpang.
Perusahaan perjalanan Thomas Cook pekan lalu gulung tikar. Sementara CAA berbaik hati untuk memulangkan ratusan ribu penumpang yang terlantar, menurut CEO grup Ryanair, pihaknya harus berbuat lebih banyak untuk mencegah kasus seperti itu.
"Bagaimana Anda dapat mengizinkan Thomas Cook pada April layak untuk terbang hingga 12 bulan ke depan dan kemudian bankrut pada September. (Itu) hal yang perlu dibahas CAA," kata O'Leary saat acara bersama Reuters.
"CAA harusnya jauh lebih agresif lagi dan mewajibkan pemegang saham perusahaan itu untuk memberikan uang tunai lebih untuk melalui tahun ini, daripada mengizinkan mereka untuk perlahan-lahan bangkrut."