REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Quality Safety and Security Sriwijaya Air Toto Soebandoro memastikan saat ini operasional NAM Air dan Sriwijaya Air dalam pengawasan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hal tersebut dengan begitu membantah kabar bahwa adanya rekomendasi dihentikannya operasional Sriwijaya Air Group.
“Sriwijaya Air dan NAM Air kini dapat menjalankan seluruh kegiatan operasional secara normal,” kata Toto, Senin (30/9).
Terkait pemberitaan yang menyebutkan Sriwijaya Air setop operasi dari surat rekomendasi yang tersebar, Toto menegaskan surat tersebut merupakan masukan bersifat internal. Dia menuturkan surat tersebut disampaikan kepada seluruh jajaran Top Management Sriwijaya Air dan NAM Air dengan maksud menghindari berhentinya operasional maskapai.
Toto mengatakan tidak pernah sama sekali membicarakan hal tersebut kepada pihak di luar perusahaan. “Ini murni masukan yang hendak saya sampaikan dalam rapat managemen terkait temuan dan kondisi beberapa waktu yang lalu dan sifatnya kondisional saja,” tutur Toto.
Meskipun begitu, Toto yakin Sriwijaya Air dan NAM Air sudah bisa mengatasi permasalahan yang ada melalui direktorat terkait. Terlebih, Toto memastikan Direktur Teknik Sriwijaya Air sudah memberikan klarifikasi dan tanggapannya.
“Kini semua sudah dapat diatasi dan Sriwijaya Air dan NAM Air dipastikan masih mengudara dibawah pengawasan DKPPU Kemenhub,” ungkap Toto.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegasakan faktor keselamatan Sriwijaya Air Group dalam operasionalnya masih laik terbang. “Saya mendapatkan laporan bahwa safety nya bisa dipertahankan,” kata Budi di Semarang, Senin (30/9).
Budi menjelaskan hal tersebut dapat dipastikan karena Sriwijaya Air masih didukung secara personal. Selanjutnya juga masih menggunakan sistem perawatan yang sudah dipresentasikan kepada Kementerian Perhubungan.