REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengimbau kepada seluruh penyelenggara bandar udara untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan personel. Terutama terkait hal-hal yang dapat menjadi kendala jalannya operasional penerbangan
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono mengungkapkan hal tersebut dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu (28/9) usai terjadinya kebakaran di sekitar wilayah Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Isnin menyampaikan kewaspadaan dan kesiapsiagaaan tersebut diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan mengganggu jalannya operasional penerbangan.
"Kami mengimbau kepada penyelenggara bandar udara, untuk melakukan pengawasan secara terus menerus untuk mengamankan bandara demi terciptanya keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," katanya.
Isnin mengungkapkan kebakaran terjadi di ujung landas pacu (runway) 32 Bandar Udara Internasional Kertajati. Kebakaran dapat dipadamkan oleh Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemandam Kebakaran (PKP-PK).
Akibat kebakaran tersebut, penerbangan maksapai Lion Air JT 950 rute Batam-Kertajati dan JT 902 rute Deliserdang-Kertajati dialihkan untuk mendarat menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. "Walau sempat dua maskapai divert menuju Bandara Soekarno Hatta, namun saat ini operasional penerbangan, takeoff dan landing sudah dapat dilakukan karena kebakaran telah dapat diantisipasi dengan cepat," kata Isnin.
Selain itu, Isnin menambahkan, berdasarkan informasi lanjutan, kebakaran yang terjadi tidak meluas, karena petugas dengan sigap berhasil memadamkan api.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah I Soekarno-Hatta, penyelenggara bandar udara dan aparat kepolisian untuk memastikan penyebab kebakaran. Sebelumnya, kebakaran yang diduga berasal dari lahan gambut terjadi di sekitar wilayah Bandar Udara Internasional Kertajati pada Sabtu sore Pukul 18.00 WIB.
Tiupan angin yang cukup kencang membuat si jago merah cepat membesar dan sempat membuat kepanikan. Penyebabnya karena sumber kebakaran dekat dengan Depot Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara.