REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai merambah bisnis hotel dengan membangun jaringan hotel di empat kota dalam dua tahun ke depan. Menurut Direktur Utama PT KA Properti Manajemen (anak usaha PT KAI), Dwiyana Slamet Riyadi, PT KAI menyiapkan investasi lebih dari Rp 320 miliar untuk proyek ini.
Dalam dua tahun ke depan, menurut Dwiyana, pihaknya akan membangun jaringan hotel di empat kota. Yaitu, Bandung, Batu (Malang), Garut, dan Purwokerto.
"Investasi satu hotel sekitar Rp 85 miliar, mudah mudahan bisa kurang. Nilai investasi keempat hotel hampir sama, karena kami memang membidik hotel bintang empat," ujar Dwiyana saat ground breaking KAI Boutique Hotel di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Jumat (27/9).
Menurut Dwiyana, pembangunan tahap pertama, dilakukan di Bandung. Karena, kota kembang ini, dinilai cukup strategis dengan pertumbuhan wisatawan yang terus meningkat di angka 16,4 persen. Bahkan, jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik diperkirakan akan terus bertambah, seiring akan segera selesainya sejumlah proyek infrastruktur.
"Nanti Bandung ada kereta cepat yang terhubung dengan Jakarta. Belum lagi pembangunan instruktur lainnya. Kemudian Garut juga, jalur kereta akan masuk kesana. Bayangkan kalau itu sudah siap semua," paparnya.
KAI Boutique Hotel Bandung, kata dia, menyasar para business traveller dan wisatawan yang aktif, easy going, mengedepankan lifestyle dan seni, serta suka bepergian. Mereka, memerlukan media pelepas stres, serta pasar keluarga yang berlibur ke daerah Bandung.
Saat ini, kata dia, pemasalahan yang biasa dihadapi oleh para business traveller saat bepergian ke luar kota adalah waktu yang terbatas, tekanan pekerjaan, dan keterbatasan informasi. Hal ini, sejalan dengan tagline “Beyond Staying Experience”, KAI Boutique Hotel Bandung hadir dengan konsep menyeimbangkan antara business dan leisure.
Sementara menurut Dirut PT KAI Edi Sukmoro, proyek pembangunan hotel untuk 100 kamar ini diharapkan rampung selama 18 bulan. Walaupun, ia berkeinginan proyek ini bisa lebih cepat.
Edi menilai, Bandung tourismnya meningkat sangat tajam. Hal itu, terlihat dari kereta Bandung-Jakarta dilayani delapan KA 16 trip dan meningkat menjadi 17 KA 34 trip.
Menurutnya, pengembangan properti sangat penting, mengingat KAI memiliki aset yang banyak. Jadi, seharusnya KAI dan anak perusahaannya menjadi salah satu pihak yang mengelola.