Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Perusahaan antivirus Avira menemukan kombinasi kata sandi yang lebih tidak aman dari 'admin' atau '12345'. Apakah itu?
Dalam hal ini, peretas haya memasukkan mengombinasikan dua bagian dari kata sandi dan nama pengguna ketika penyerangan terjadi. Serangan dengan kredensial kosong berkontribusi hingga 25,6% dari seluruh peretasan kata sandi.
"Kredensial kosong paling umum digunakan, artinya penyerang hanya memasukkan nama pengguna dan kata sandi kosong. Ini bahkan lebih bahaya dari 'admin'," jelas Analis Ancaman Avira, Hamidreza Ebtehaj, dikutip dari TechRadar, Rabu (25/9/2019).
Baca Juga: Dear Pengguna iPhone, Cepat Update ke iOS13.1 Biar . . . .
Serangan terhadap perangkat pintar dipengaruhi oleh kombinasi kata sandi pengguna, karena itu mereka perlu mengubah kode standar ketika baru membeli perangkat baru. Menurutnya, kesalahan seperti ini terletak pada produsen dan pengembang perangkat.
Ebtehaj mengatakan, "pengguna umum tak mengetahui soal itu sehingga perangkat rentan diretas. Kami tak bisa berharap kalau mereka bisa mengubah protokol yang bahkan tidak mereka pahami."
Untuk itu, Avira meminta agar para konsumen mencari tahu lebih dulu soal potensi kerentanan, sebelum memutuskan membeli perangkat. Konsumen juga diimbau memeriksa opsi pembaruan dalam perangkat.