Kamis 26 Sep 2019 07:44 WIB

Perpuhi Targetkan Penjualan 1.000 Paket Umrah di PUTF 2019

Sebanyak 28 biro travel umrah mengikuti pameran PUTF 2019.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Wisata Umrah
Foto: Foto : MgRol100
Ilustrasi Wisata Umrah

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) menargetkan penjualan 1.000 paket umroh di acara Perpuhi Umrah Travel Fair (PUTF). Acara ini digelar di Solo Paragon Mall selama tiga hari, Jumat (27/9) hingga Ahad (29/9) pukul 10.00-22.00 WIB. 

Ketua Perpuhi, Her Suprabu, menjelaskan PUTF rutin digelar tiga kali dalam setahun. PUTF bertujuan untuk mempromosikan paket umrah yang ditawarkan biro-biro umroh di Solo. Kegiatan tersebut akan diikuti 28 biro umrah di Solo.

Her Suprabu menargetkan penjualan paket umrah minimal 700 paket dan diharapkan bisa mencapai 1.000 paket. Total transaksi ditargetkan mencapai Rp 2,5 miliar dalam kegiatan tersebut.

"Ini mudah-mudahan bisa 1.000 paket. Kalau rata-rata per paket Rp 25 juta, berarti transaksinya hampir Rp 2,5 miliar. Penjualan tiket pesawat kami targetkan 1.500 tiket," kata Her Suprabu saat jumpa pers di Solo, Rabu (25/9).

Dalam PUTF kali ini, Perpuhi bekerja sama dengan GIA Charter Garuda Indonesia Airlines. Sebab, animo masyarakat atau calon jamaah umrah selama ini lebih kepada maskapai Garuda Indonesia. Sehingga, untuk keberangkatan umroh pada Oktober 2019 Perpuhi bekerja sama dengan Garuda Indonesia Airlines.

Selain itu, pada PUTF kali ini biro umrah akan menyosialisasikan kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi yang berlaku sejak 9 September 2019. Kebijakan tersebut berupa government fee atau pajak bagi semua jamaah umroh yang berangkat. Selain sosialiasi juga menjadi sarana untuk mengukur seberapa jauh dampak kebijakan tersebut terhadap animo masyarakat untuk berangkat umrah.

"Selama tiga hari akan kami evaluasi bagaimana respons dari masyarakat terkait kebijakan pemerintah Arab Saudi tersebut," ujarnya.

Menurutnya, jamaah rata-rata keberatan dengan kebijakan baru pemerintah Arab Saudi tersebut. Sebab, tambahan biaya yang dikeluarkan cukup lumayan yakni mencapai Rp 2 juta per paket. Namun, masyarakat yang sudah mendaftar umrah mau tidak mau tetap mengikuti aturan baru tersebut.

"Harapan kami animo masyarakat tidak turun. Kalau sudah niat ibadah kan tidak mungkin dibatalkan, mereka akan cari solusi. Beberapa biro umrah memberikan kesempatan misalnya pembayaran bertahap atau disalurkan ke lembaga pembiayaan," terangnya.

Acara tersebut juga akan diramaikan dengan berbagai kegiatan lainnya seperti donor darah bekerja sama dengan PMI, seminar kesehatan suntik miningitis RS PKU Muhammadiyah Solo, komunitas Ngaji Asik, penampilan sanggar ISI Soloa, lomba baca menyanyi, grup musik akustik, penampilan Sekolah Musik Indonesia, lomba baca Alquran, demo rias, peragaan busana, dan penampilan hadrah.

Sebanyak 28 biro travel umrah yang mengikuti pameran tersebut di antaranya, Marco Tour, Azzahra, Dewangga Lil Hajj, Aero Hajj, Amanah Indah Wisata, Ameera Hati, Assakinah, Asuransi Chubb, Bank Syariah Mandiri, Ghulam Koper, Go Umroh, Golden Firdaus, Intanaya, Kharisma, Madinah Iman Wisata, Nur Ramadhan, Persada Indonesia, Al Bayt, Al-Kahfi, Massa Makmor World, Ozman Wisata International, Zam-zam, Savra, Surya Madina, dan Suwandra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement