Rabu 25 Sep 2019 18:49 WIB

Pembangkit Geothermal akan Dibangun di TN Bukit Barisan

Pembangkit geothermal yang akan dibangun berkapasitas 495 megawatt.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nidia Zuraya
Pembangkit listrik panas bumi atau geothermal
Pembangkit listrik panas bumi atau geothermal

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Setelah investor gagal beberapa kali, kini giliran PT Star Energy akan menggarap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Gubernur Lampung Arinal Djunaid telah meninjau rencana pembangunan PLTP di Dusun Kayu Are, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Selasa (24/9).

Gubernur siap membantu proses perizinan investor untuk menggarap pembangkit geothermal tersebut, karena memang Provinsi Lampung masih krisis daya listrik.

Baca Juga

PT Star Energy telah melakukan pertemuan membahas pembangunan pembangkit panas bumi di Suoh bersama Bupati Lampung Selatan Parosil Mabsus di Kantor Gubernur beberapa waktu lalu.

Persoalan yang dihadapi para investor ketika ingin membangun pembangkit tersebut, karena terganjal proses perizinan, karena wilayahnya masuk dalam kawasan hutan TNBBS yang diketahui hutan lindung. Selain itu, TNBBS juga sudah menjadi Word Heritage Sites (warisan dunia) UNESCO.

Arinal mengatakan, pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal tersebut saat ini sangat mendesak, karena sebagai solusi mengatasi krisis energi listrik yang dihadapi Sumatra bagian Selatan. Ia berharap pembangunan tetap memedomani ramah lingkungan/

PLTP di Suoh tersebut rencananya akan menghasilkan energi listrik sebesar 495 megawatt. Pembangunannya tetap akan memerhatikan kondisi wilayah yang ada sebagai kawasan hutan yang dilindungi. “Lebih ramah lingkungan,” kata Arinal seperti dalam keterangan persnya, Rabu (25/9).

Menurut dia, bahan baku yang mengandung polusi nantinya akan ditertibkan, hal tersebut penertibannya sudah dimulai di Eropa dan Amerika. “Tidak menutup kemungkinan nantinya Indonesia akan seperti itu. Untuk itu kita harus mempersiapkan geothermal yang ada di Lampung Barat," ujar Arinal, yang juga mantan sekdaprov Lampung.

Terkait permasalahan izin yang harus dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Arinal menyampaikan siap untuk membantu menyelesaikan proses perizinannya.

"Untuk izin dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, insya Allah saya akan bantu untuk penyelesaiannya, karena Provinsi Lampung juga butuh bukan hanya Kabupaten Lampung Barat, karena Lampung masih krisis energi," katanya.

Kebutuhan energi ini juga, sambung Arinal nantinya dapat mendukung kawasan sekitar dari jalan tol di Provinsi Lampung. Apalagi dengan adanya jalan tol, sektor industri akan bangkit dan memerlukan energi listrik yang cukup.

Kasman (39 tahun), warga Suoh mengapresiasi kedatangan Gubernur Lampung Arinal di wilayah yang sangat terpencil dan susah dijangkau tersebut. Menurut dia, selama Indonesia merdeka, baru ada satu gubernur Lampung yang menginjakkan kakinya di dusunnya. "Baru pertama kali ada gubernur Lampung yang datang, senang sekali," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement