Ahad 22 Sep 2019 15:06 WIB

Pertamina Gunakan Inovasi Waring Lindungi Mangrove

Waring difungsikan sebagai OSRE (oil spill response equipment).

Pemasangan waring/ fishnet di sepanjang pesisir untuk melindungi area konservasi mangrove dari tumpahan minyak.
Foto: pertamina
Pemasangan waring/ fishnet di sepanjang pesisir untuk melindungi area konservasi mangrove dari tumpahan minyak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina Hulu Energi ONWJ berupaya optimal melindungi kawasan pesisir dan kawasan sensitif seperti area konservasi mangrove. Caranya dengan mengembangkan proteksi melalui inovasi waring yang difungsikan sebagai OSRE (oil spill response equipment).

VP Relations PHE Ifki Sukarya dalam informasi tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (22/9), menjelaskan inovasi ini mengkombinasikan metode common oil spill response dengan kombinasi desain fishnet (waring) yang disesuaikan dengan penelaahan karakteristik minyak, karakteristik arus, ombak dan jenis pantai. "Setelah kami aplikasikan di sejumlah tempat, inovasi ini cukup efektif untuk menghambat sebaran dan melakukan oil recovery,"katanya.

Baca Juga

Sejauh ini PHE ONWJ mengembangkan empat inovasi waringboom, yaitu dynamic waring boom yang bertujuan menangkap tumpahan minyak di perairan dangkal dan ditarik dengan kapal nelayan. Inovasi fixstatic boom dengan trapping point dan proteksi ganda untuk menangkap tumpahan minyak, agar minyak yang lolos tidak meluas ke area pesisir, mangrove dan tambak serta menghalangi tumpahan minyak sampai ke Teluk Jakarta.

Inovasi fix floating static waring boom dipasang sebagai proteksi melindungi area mangrove dan tambak. Inovasi lay down waring boom, dipasang pada permukaan pasir pantai sebagai proteksi terhadap pasir dan mampu mereduksi secara signifikan jumlah tanah/pasir terkontaminasi pada area yang telah terpasang.

Lebih 11 kilometer (km) telah dipasang untuk memproteksi area mangrove melalui upaya ini. Hingga saat ini lebih dari 20 km waring sudah terpasang baik di shore line maupun di near shore dengan berbagai bentuk inovasi.

“Kami berupaya memulihkan kondisi lingkungan, area mangrove terdampak akan ditanam kembali dan akan dipulihkan dengan cara pembersihan dan biostimulasi yang disesuaikan dengan karakteritik ekosistem mangrovenya. Sedangkan untuk terumbu karang, akan dilakukan program transplantasi mangrove dengan inovasi modul honai yang merupakan inovasi PHE ONWJ dalam program konservasi mangrove yang dilaksanakan pada masa pemulihan," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement