Sabtu 21 Sep 2019 22:16 WIB

Kasus Lama Paksa Facebook Hentikan 10 Ribu Lebih Aplikasi

investigasi kasus Cambridge Analytica atas Facebook dimulai pada Maret 2018.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kasus Lama Paksa Facebook Hentikan Sementara 10.000 Lebih Aplikasinya. (FOTO: Reuters/Stephen Lam)
Kasus Lama Paksa Facebook Hentikan Sementara 10.000 Lebih Aplikasinya. (FOTO: Reuters/Stephen Lam)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Perusahaan sosial media platform Facebook terpaksa harus menangguhkan 10 ribu lebih aplikasi yang ada di dalam platform Facebook. Penghentian sementara ini dilakukan Facebook sebagai upaya kooperatif dalam investigasi kasus Cambridge Analytica yang dimulai pada Maret 2018.

Ime Archibong, VP of Product Partnerships Facebook dalam keterangan tertulisnya menyebut penyelidikan akan menginvestigasi jutaan aplikasi yang dibuat untuk platform Facebook. Kini, ada lebih dari 10 ribu aplikasi yang sedang dalam penyelidikan.

Penyelidikan ini sendiri dilakukan oleh Facebook bekerja sama dengan Komisi Perdagangan Federal (FTC) pemerintah Amerika Serikat untuk mengetahui aplikasi-aplikasi mana yang berpotensi membocorkan data pengguna Facebook.

Baca Juga: Diminta Senator Buat Jual WhatsApp dan Instagram, Jawaban Bos Facebook Tegas!

Meski demikian, Ime mengatakan bahwa 10 ribu lebih aplikasi yang sedang dalam penyelidikan belum tentu berpotensi melakukan pembocoran data pengguna.

"Ini belum tentu membuktikan bahwa aplikasi tersebut memiliki potensi ancaman terhadap privasi data pengguna. Banyak dari aplikasi tersebut yang belum live, dan masih pada tahap uji coba ketika kami menghentikan sementara aplikasi tersebut," kata Ime dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (20/9/2019) dilansir dari laman resmi Facebook Newsroom.

Ime juga menyebut Facebook sudah melakukan pemberhentian permanen bagi aplikasi-aplikasi yang memberikan data pribadi pengguna yang di dapat dari Facebook. Facebook juga menempuh jalur hukum untuk menuntut developer aplikasi yang tidak kooperatif dalam penyelidikan Facebook.

"Kami menempuh jalur hukum jika diperlukan. Pada Mei, kami melayangkan tuntutan di California kepada Rankwave, perusahaan analisis data dari Korea Selatan yang tidak kooperatif dalam penyelidikan yang berlangsung," kata Ime.

Baca Juga: Bos Facebook Gelar Pertemuan dengan Parlemen AS, Juga Temui Donald Trump?

Ime mengatakan meski penyelidikan ini masih jauh dari usai, Facebook sendiri sudah berkembang dalam mengevaluasi developer yang membuat aplikasi di platform Facebook.

Menurutnya, Facebook juga meningkatkan upaya mereka dalam melakukan investigasi dan melakukan tindakan terhadap potensi pembocoran data dari pihak ketiga atau penyedia aplikasi.

"Kami sudah membuat peraturan baru dimana developer akan memiliki akses data yang minim terhadap pengguna. Mereka (developer) harus secara jelas menjabarkan bagaimana data pengguna yang mereka peroleh akan digunakan," katanya.

Ada sekitar 400 lebih developer yang terkait dengan 10 ribu aplikasi yang ditangguhkan oleh Facebook. 

Baca Juga: Penuh Kontroversi, Mantan Bos Facebook Ini Jadi Orang Terkaya Ketiga di Singapura

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement