Sabtu 21 Sep 2019 09:35 WIB

Diminta Senator Buat Jual WhatsApp dan Instagram, Jawaban Bos Facebook Tegas!

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg menemui Donald Trump dan sejumlah anggota Kongres

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Diminta Senator Buat Jual WhatsApp dan Instagram, Jawaban Bos Facebook Tegas!. (FOTO: Reuters/Stephen Lam)
Diminta Senator Buat Jual WhatsApp dan Instagram, Jawaban Bos Facebook Tegas!. (FOTO: Reuters/Stephen Lam)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg menemui Presiden Donald Trump dan sejumlah anggota kongres kemarin (19/9/2019) untuk membicarakan masalah regulasi, hukum, persaingan, sensor, dan sebagainya. Tak hanya itu, ternyata ia juga ditantang untuk menjual WhatsApp dan Instagram.

Senator Republik, Josh Hawley mengungkapkan sedikit pembicaraan dengan Zuckerberg melalui cuitannya. Ternyata, ada dua tantangan yang Facebook terima demi membuktikan komitmen menjaga privasi pengguna.

"(Kami) menantang Facebook untuk melakukan dua hal untuk membuktikan mereka serius menangani masalah privasi dan persaingan," kata Hawley.

Baca Juga: Lompat dari Lantai 4 Gedung, Karyawan Facebook Tewas

Ia menyarankan Zuckerberg untuk menjual WhatsApp dan Instagram guna membuktikan, akankag bos Facebook serius melindungi privasi data pengguna?

Sementara, tantangan keduanya berkaitan dengan audit. "Opsi kedua, (kami minta Facebook) menyerahkan audit pihak ketiga yang independen mengenai sensor."

Menurur senator ituz Zuckerberg tak setuju dengan kedua tantangan itu. Bahkan, Hawley bilang, bos Facebook itu menolaknya.

Zuckerberg menyampaikan, "itu bukanlah ide yang baik."

Banyaknya akusisi perusahaan oleh Grup Facebook telah mengundang perhatian sejak lama. Sebab, hal itu memungkinkan perusahaan memproses data pribadi dalam jumlah besar.

Hal itu mendorong Badan antimonopoli federal dan negara bagian Amerika Serikat (AS) untuk menjajaki potensi tindakan antipersaingan oleh Facebook. Anggota kongres pun tengah menyusun undang-undang (UU) privasi secara komprehensif.

UU itu bertujuan meminimalisasi monopoli pasar oleh perusahaan teknologi raksasa, seperti Facebook, Google, Amazon, dan Apple sekaligus mencegah perolehan keuntungan dari data pribadi pengguna.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement