Jumat 20 Sep 2019 19:00 WIB

Kementan Optimalisasi Lahan Kosong

Ibu negara ingin lahan kosong di istana ditanam pepohonan.

Kementerian Pertanian mengirimkan ratusan pohon cabai dan aneka sayuran lainnya untuk ditanam di Istana Bogor.
Foto: kementan
Kementerian Pertanian mengirimkan ratusan pohon cabai dan aneka sayuran lainnya untuk ditanam di Istana Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pertanian mengirimkan ratusan pohon cabai dan aneka sayuran lainnya untuk ditanam di Istana Bogor. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya optimalisasi pemanfaatan lahan kosong di kawasan Istana Bogor.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto saat wawancara di Istana Bogor, Kamis (19/9) menyampaikan Ibu Negara, Iriana Jokowi menghendaki agar lahan-lahan kosong di sekitar Istana Bogor agar dapat ditanami aneka sayuran dan buah-buahan.

Baca Juga

"Kementerian Pertanian sudah mengirimkan seratus lebih benih pohon cabai. Selain cabai, kami juga kirim aneka sayuran lainnya, seperti kangkung, rosella dan tanaman buah seperti sawo, jeruk dan mangga,” ujar pria yang akrab dipanggil Anton tersebut.

Menurut Anton, jenis cabai yang dibawa ke Istana Bogor adalah varietas king chilly dan mahkota yang ditanam dalam pot. Kementan juga memberikan contoh model budidaya sayuran daun dalam teknik vertikultur.

"Satu lagi, kita lengkapi dengan beberapa tanaman buah unggul dalam pot atau tabulampot yang dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian," ucap Anton.

photo
Kementerian Pertanian mengirimkan ratusan pohon cabai dan aneka sayuran lainnya untuk ditanam di Istana Bogor.

Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Liliek Srie Utami mengatakan pihaknya bersama petugas rumah tangga istana sudah menata rapi 107 batang tanaman cabai sayuran daun, rosella dan beberapa tanaman buah di lahan kosong sekitar Istana.

"Pemanfaatan lahan kosong dengan tananam sayuran dan buah-buahan tidak hanya sekedar memberikan keindahan namun juga ada manfaatnya. Ini contoh bagus buat masyarakat luas bagimana memanfaatkan lahan pekarangan,” ujar Lilik.

Terpisah, Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman menjelaskan dipilihnya cabai karena merupakan komoditas yang dapat tumbuh di mana saja. Cabai bisa adaptif dimana saja.

"Bisa pakai plastik polybag, pot dan media lainnya asalkan tersedia cukup air. Begitu juga dengan tanaman sayuran lainnya, bisa kok dibudidayakan dilahan sempit menggunakan teknik Polybag, vertikultur atau hidroponik. Kalau setiap rumah tangga bisa mencontoh langkah Ibu Negara, akan sangat luar biasa dampaknya untuk mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional," ujar Karman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement