Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Huawei Technologies optimis peluncuran jaringan 5G dapat mulai berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan mulai tahun depan, menurut salah satu eksekutifnya.
Hingga kini, raksasa teknologi China itu telah menandatangani sekitar 60 kontrak komersial 5G meskipun masih berada di bawah tuduhan spionase yang dilontarkan Amerika Serikat (AS). 50 di antaranya sudah berjalan.
"Meskipun peluncurannya dipercepat, terutama di Asia, kami pikir diperlukan waktu beberapa saat agar unit bisnis 5G bisa berkontribusi dalam jumlah besar terhadap pendapatan," tambah Deputy Chairman dan Rotating CEO Huawei, Ken Hu, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (19/9/2019).
Baca Juga: Apple Keok dari Huawei di Pasar China, Bisakah iPhone 11 Jadi Penyelamat?
Di China, ada tiga perusahaan telekomunikasi besar yang bersaing sengit meluncurkan layanan 5G di lebih dari 50 kota tahun ini. Negeri Tirai Bambu bermaksud mengejar Korea Selatan dan AS yang telah merilis jaringan telekomunikasi teranyar itu.
Hu bilang, "Kami akan memiliki gambaran (performa bisnis 5G) yang lebih jelas pada pertengahan tahun depan, karena itu merupakan tahap awal peluncuran komersial di China."
China sendiri semakin menjadi pasar penting bagi Huawei, apalagi sejak perusahaan diboikot oleh pemerintah AS. Tuduhan spionase yang dilayangkan AS dibantah kuat-kuat oleh Huawei.
Untuk mengatasi masalah itu, kepada The Economist, Pendiri Huawei, Ren Zhengfei mengatakan, "kami terbuka dalam menjual teknologi 5G kepada perusahaan barat, termasuk paten, kode, cetak biru, hingga pengetahuan produksi."
Baca Juga: 2019 Belum Berakhir, Pendapatan Huawei Sudah Tembus 11 Miliar Yuan
Menurut Hu, ide Ren mudah untuk diimplementasikan. Bahkan, pemain baru dapat mengurangi masalah kecemasan keamanan karena hal itu.
"Jika ide itu diterapkan, itu akan mendorong lebih banyak persaingan dalam 5G secara global. Persaingan semacam itu bermanfaat bagi konsumen dan berkontribusi bagi industri itu sendiri," katanya.
Huawei dijadwalkan meluncurkan smartphone high-end baru hari ini, meskipun belum diketahui apakah sistem operasi perangkat itu masih menggunakan Android atau tidak.