Selasa 17 Sep 2019 23:48 WIB

Dongkrak Kertajati, Emil: Tol Cisumdawu Jadi Kunci

Progres pembangunan tol Cisumdawu sudah mencapai 50 persen.

Petugas mengisi avtur ke pesawat di Bandara BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas mengisi avtur ke pesawat di Bandara BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil  mengatakan, Pemprov Jabar bersama pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR RI mendorong percepatan pembangunan tol Cisumdawu. Hal itu, jelasnya, guna meningkatkan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Kab Majalengka.

Menurut Emil, sapaan akrabnya, tol Cisumdawu menjadi kunci untuk meningkatkan aktivitas BIJB Kertajati. Progres pembangunan tol Cisumdawu itu, kata dia, sudah mencapai sekira 50 persen sampai saat ini.

Baca Juga

“Saya sudah sampaikan dinamika Kertajati itu hanya satu, yaitu jalan tolnya. Jadi, selama jalan tol belum ada, kita mencoba memaksimalkan. Kita tentunya (akan) cari cara jangka pendek sebelum tol rampung,” kata Emil di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Selasa.

“Kita dorong bersama Kementerian PUPR yang sudah mempercepat (pembangunan tol Cisumdawu). Mohon doanya. Selesainya jalan tol, saya yakin dari sini (Bandung) ke sana (BIJB Kertajati, Majalengka) yang biasanya tiga jam bisa hanya 45 menit.”

Emil mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan pelayanan di BIJB Kertajati, meski ada beberapa keterbatasan. Menurut dia, ada sejumlah faktor yang membuat aktivitas BIJB Kertajati belum maksimal. Salah satunya adalah kondisi penerbangan nasional yang tengah menurun.

“Kami dari pemerintah selalu berupaya memaksimalkan dengan keterbatasan yang ada. Kami tidak tinggal diam,” katanya.

Sebelumnya, dua maskapai memberhentikan sementara layanan penerbangannya dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati terkait sulitnya akses. Dua maskapai itu yakni Garuda dan Citilink yang berhenti melayani sejak awal bulan lalu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement