Rabu 18 Sep 2019 01:17 WIB

Blackhole Mulai Sedot Benda di Sekitarnya, Pertanda Apa?

Lubang hitam super masif di pusat galaksi Bima Sakti itu dilaporkan semakin 'lapar'.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ngeri!! Blackhole Mulai Sedot Benda Angkasa di Sekitarnya, Pertanda Apa?. (FOTO: REUTERS/NASA/JPL-Caltech)
Ngeri!! Blackhole Mulai Sedot Benda Angkasa di Sekitarnya, Pertanda Apa?. (FOTO: REUTERS/NASA/JPL-Caltech)

Warta Ekonomi.co.id, -- Fenomena lubang hitam (blackhole) di luar angkasa telah menempati peringkat atas sebagai peristiwa menyeramkan di luar angkasa. Kini, objek yang diilustrasikan sebagai lubang hitam super masif di pusat galaksi Bima Sakti itu dilaporkan semakin 'lapar'.

Para astronom yang memantau objek kolosal yang dinamai Sagitarius A* itu menemukan fakta, tahun lalu benda angkasa itu tampaknya telah mengonsumsi materi di dekatnya dalam jumlah mengejutkan.

"Kami belum pernah melihat hal seperti ini selama mempelajari lubang hitam supermasif dalam 24 tahun terakhir. Lubang itu biasanya tenang, kami tidak tahu apa yang mendorong hal ini," kata Profesor Fisika dan Astronomi di Universitas California, Andrea Ghez, dikutip dari Guardian, Senin (16/9/2019).

Baca Juga: Perhatian! Benda Asing Masuki Lingkungan Bumi, Ternyata Itu....

Dalam studi terbaru, timnya menganalisis lebih dari 13 ribu pengamatan terhadap lubang hitam selama 133 malam sejak 2003 yang dihimpun oleh Keck Observatory Hawaii dan teleskop raksasa milik Eropa Southern Observatory di Chile. Lubang hitam sendiri tak dapat dilihat karena digambarkan sebagai pintu satu arah, bahkan untuk cahaya.

Namun, para peneliti dapat mendeteksi radiasi dari gas dan debu di dekat lubang hitam sebelum tersedot ke dalamnya. "Pertanyaannya, apakah lubang itu memasuki fase baru?" tanya Profesor Fisika dan Astronomi lain di universitas yang sama, Mark Morris.

Pada 13 Mei ditemukan fakta, area di sisi seberang lubang hitam terlihat dua kali lebih bersinar dari pengamatan cahaya yang paling terang. Peneliti juga mengamati perubahan besar pada dua malam lain tahun ini, yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut Ghez.

Baca Juga: Mau Bangun Kehidupan di Mars, Elon Musk Uji Coba Pesawat Ruang Angkasa Baru

Tim juga menggunakan teknik holografik bintik untuk menganalisis ulang pengamatan di masa lalu, tepatnya sejak 24 tahun lalu, saat peneliti menyimpulkan tingkat kecerahan tahun ini belum pernah terjadi dalam kuartal terakhir abad ini.

Hipotesis atau dugaan sementara para astronom berkaitan dengan mendekatnya bintang bernama S0-2 ke lubang hitam selama musim panas 2018. Dalam momen itu, diduga sejumlah besar gas milik S0-2 mampu mencapai Sagitarius A* tahun ini.

Dugaan lain melibatkan objek asing bernama G2, yang kemungkinan besar merupakan sepasang bintang biner. Benda langit itu mendekati lubang hitam pada 2014. 

Ghez menduga, lubang hitam dapat melucuti lapisan luar G2 sehingga meningkatkan kecerahan di luar Sagitarius A*. Sementara hipotesis lain menyebutkan, beberapa asteroid besar telah ditarik ke dalam lubang kosmik itu.

Sekadar informasi, lubang hitam berjarak sekitar 26 ribu tahun cahaya dari Bumi dan tidak menimbulkan bahaya bagi planet kita. Adapun temuan ini muncul dalam Astrophysical Journal Letters yang dilansir dari Guardian.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement