Ahad 15 Sep 2019 10:25 WIB

Dalam Waktu Dekat Benda Asing Masuki Lingkungan Bumi

Lintasan komet pertama kali terdeteksi oleh astronom bernama Krimea Gennady Borisov

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Perhatian! Benda Asing Masuki Lingkungan Bumi, Ternyata Itu..... (FOTO: Foto: Facebook/Baadal Nanjundaswamy.)
Perhatian! Benda Asing Masuki Lingkungan Bumi, Ternyata Itu..... (FOTO: Foto: Facebook/Baadal Nanjundaswamy.)

Warta Ekonomi.co.id, -- Dari mana asalnya komet yang terlihat meluncur ke orbit Mars? Agaknya, benda langit itu merupakan objek dari antarbintang (interstellar) kedua yang mengunjungi wilayah planet Bumi, menurut para astronom.

Lintasan komet pertama kali terdeteksi oleh astronom bernama Krimea Gennady Borisov, mengikuti jalur melengkung yang tinggi ke arah matahari dengan kecepatan tinggi--bukti kalau komet itu berasal dari luar tata surya.

"Tim kami di Universitas Hawaii telah melakukan pengamatan guna mengukur posisi komet tersebut," ujar Astronom bernama Karen Meech, menyimpulkan kalau ukuran objek dan ekor gas membuatnya termasuk dalam golongan komet.

Baca Juga: Ada Objek Asing Masuk ke Tata Surya Matahari? Waduh!!

Benda yang terdiri atas campuran es dan debu itu diperkirakan akan berada dalam jarak terdekat dengan matahari pada 8 Desember, tepatnya 190 juta mil (300 juta km) dari Bumi, dalam rute yang diyakini unik untuk komet yang berasal dari antarbintang. 

"Kecepatan tinggi komet tidak hanya menunjukkan kemungkinannya berasal dari luar tata surya, tetapi juga potensinya untuk kembali ke ruang antarbintang," kata Astronom di Jet Propulsion Laboratory NASA, Davide Farnocchia kepada Reuters, dilansir Jumat (13/9/2019).

Setelah dikonfirmasi sebagai antarbintang, komet dengan julukan C/2019 Q4 itu menjadi benda asing kedua yang masuk ke lingkungan Bumi dan diidentifikasi oleh para ilmuwan.

Benda asing pertama merupakan komet berbentuk cerutu bernama 'Oumuamua yang masuk ke lingmungan Bumi pada 2017, memicu dugaan kalau itu merupakan pesawat luar angkasa milik alien. Para astronom membantah hal itu.

Tak seperti 'Oumuamua yang hanya mengunjungi Tata Surya selama satu minggu, komet C/2019 Q4 ini akan bertahan dekat orbit Mars hampir setahun. Artinya, peluang ilmuwan untuk mempelajari karakterisasi tanda kimia dan asal-usul komet itu lebih besar.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement