REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memastikan akan lebih selektif dalam memilih konsumen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nonsubsidi. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengantisipasi tingginya kredit macet atau Non Performing Loan (NPL).
"Kami akan melakukan ekspansi yang berkualitas, artinya memilih konsumen yang penghasilannya tetap, kalaupun wiraswasta yang usahanya sudah di atas lima tahun," kata Senior Executive Vice President Bank BTN, Suryanti Agustinar, Kamis (12/9).
Suryanti mengatakan konsumen yang menyumbang tingginya NPL KPR nonsubsidi tahun ini yaitu dari segmen wiraswasta. Menurut Suryanti, kebanyakan segmen wiraswasta ini mengambil rumah dengan harga mahal.
"Suryani mengakui kondisi makro ekonomi yang tidak stabil berpengaruh terhadap dunia usaha," kata Suryanti menambahkan.
Suryanti mengatakan, BTN terus berusaha menurunkan NPL KPR non-subsidi. Saat ini, NPL KPR nonsubsidi masih berada di atas 3 persen. Menurut Suryanti, NPL tinggi juga dialami oleh sejumlah bank lainnya. Hal ini wajar melihat perekonomian yang kurang stabil di semester I.
Meski demikian, Suryanti optimistis kondisi ini akan membaik pada tahun depan. BTN pun menargetkan dapat menurunkan NPL KPR non-subsidi hingga di bawah 3 persen.