Kamis 12 Sep 2019 01:35 WIB

BI Dukung Pertumbuhan Ekonomi Digital di Sumut, Ini 5 Visinya...

BI Sumut saat ini fokus melakukan perluasan elektronifikasi.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
BI Dukung Pertumbuhan Ekonomi Digital di Sumut, Ini 5 Visinya.... (FOTO: Tanayastri Dini Isna)
BI Dukung Pertumbuhan Ekonomi Digital di Sumut, Ini 5 Visinya.... (FOTO: Tanayastri Dini Isna)

Warta Ekonomi.co.id, Medan -- Saat ini Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (BI Sumut) fokus melakukan perluasan elektronifikasi. Sehingga dibutuhkan beberapa visi yang dapat membangun ekonomi dan keuangan digital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. 

Direktur Kantor Perwakilan BI Sumut, Andiwiana S mengatakan merespon kondisi tersebut, BI menilai perlu mengeluarkan kebijakan yakni Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang memiliki lima visi yakni, mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional, mendukung digitalisasi perbankan, menjamin interlink antara fintech dengan perbankan, menjamin keseimbangan antara inovasi dengan consumers protection, integritas dan stabilitas serta persaingan usaha yang sehat dan menjamin kepentingan nasional dalam ekonomi keuangan digital antar negara.

"Teknologi digital telah hadir di setiap sisi kehidupan. Potensi digitalisasi di Indonesia pun sangat besar. BI menilai kondisi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin guna mendorong inklusivitas ekonomi,” ujarnya, Rabu (11/9/2019).

Baca Juga: Melonjak 97%, Citibank Indonesia Cetak Laba Bersih Rp1,6 Triliun di Semester I 2019

Baca Juga: Kembangkan Digitalisasi Bisnis Pariwisata, Kemenpar Teken MoU dengan Blibli.com

Dikatakannya, perluasan elektronifikasi merupakan salah satu strategi SPI 2025 selain standardisasi QRIS dan onboarding UMKM. Nantinya, perluasan elektronifikasi akan diterapkan pada bansos nontunai, transaksi keuangan pemerintah, sektor pariwisata dan sektor transportasi.

“Untuk sektor pariwisata, telah disusun roadmap integrasi dan elektronifikasi transportasi di Sumut khususnya di Danau Toba yakni diimplementasikan di Kawasan Danau Toba, dari Bandara Silangit ke Prapat-KMP Ihan Batak dari Prapat ke Samosir-Minibus Samosir. Hal ini dapat dimulai dengan inisiasi pembentukan badan khusus yang mengatur transportasi di kawasan Danau Toba,” katanya.

Rekomendasi milestone-nya pada tahun 2020 yakni pembentukan unit usaha pengelola transportasi Danau Toba yang berkoordinasi dengan BPODT, di tahun 2022 pembangunan kelengkapan infrastruktur pendukung transportasi dan tahun 2023 integrasi seluruh jenis moda transportasi di bawah satu badan pengelola, pengenalan tiket terusan dan round trip serta elektronifikasi pembayaran tiket.

“Jadi, nantinya para wisatawan hanya perlu memiliki satu kartu (e-money) saja untuk bertransaksi sehingga menjadi lebih efisien. Pengembangan elektronifikasi pembayaran di Danau Toba diawali dengan pembayaran di rute utama pariwisata Silangit-Parapat-Samosir (PP) dengan pilot project pembayaran Damri,” pungkasnya. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement