REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III memastikan tidak ada kekurangan bahan bakar elpiji subsidi tabung tiga kilogram (kg) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sehingga masyarakat kurang mampu tidak perlu khawatir dengan ketersediaannya.
"Kami memastikan pasokan cukup," kata Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami melalui siaran pers di Garut, Jabar, Rabu (11/9).
Ia menuturkan, pasokan elpiji di Garut terutama di Kecamatan Cibatu, Kadungora, Wanaraja, dan Limbangan dipastikan tersedia dengan aman dan siap dipasok oleh 48 pangkalan untuk masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro.
Elpiji subsidi yang didistribusikan itu, kata dia, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 pada Pasal 20 yakni elpiji tiga kg merupakan produk subsidi dari pemerintah untuk masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro.
"Masyarakat kurang mampu dan pelaku usaha mikro yang berhak menggunakan elpiji subsidi tiga kilogram dapat membeli sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah setempat yaitu Rp 16 ribu," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk membeli elpiji subsidi di pangkalan resmi Pertamina agar mendapatkan harga sesuai dengan HET. Selain itu, lanjut dia, masyarakat pengguna elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg dapat membeli produk tersebut di outlet-outlet seperti minimarket, Brightstore, serta pesan antarmelalui Pertamina Contact Center 1 500 000.
"Agar lebih memudahkan konsumen, kami juga menyediakan layanan pesan antar Bright Gas langsung ke rumah konsumen," katanya.
Sementara itu, pengecer elpiji di Kecamatan Samarang, Yatno mengatakan, selama ini pasokan elpiji subsidi lancar dengan pengiriman dua kali dalam sepekan. "Pasokan gas aman, tidak ada kekurangan. Di sini biasa dipasok dua minggu sekali hari Selasa dan Sabtu," katanya.