REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan perkembangan teknologi digital yang ada saat ini, PT Angkasa Pura II sebagai perusahaan pelayananan transportasi udara di Indonesia membuka diri terhadap transportasi daring atau online guna memenuhi permintaan penumpang pesawat dan traveler.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan kini bandara-bandara Angkasa Pura II mengizinkan beroperasinya transportasi online namun tentu saja dengan regulasi yang telah ditetapkan.
Muhammad Awaluddin mengungkapkan bahwa Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara pertama di Indonesia yang mengakui secara resmi operasional transportasi online sebagai salah satu alternatif moda transportasi bagi penumpang pesawat.
“Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara pertama yang menyediakan transportasi online dengan bekerja sama dengan salah satu aplikator atau penyedia jasa transportasi online,” jelas Muhammad Awaluddin kemarin.
Keberadaan transportasi online juga membuat bandara bisa menemukan solusi terhadap kebutuhan transportasi darat bagi penumpang pesawat.
“Sebagai pengelola bandara, kami menyadari transportasi sangat penting. Bandara harus menjamin kalau penumpang bisa datang dan pergi. Kalau penumpang turun pesawat lalu tidak bisa keluar bandara karena transpotasi terbatas, itu yang bisa disalahkan adalah operator bandara,” jelas Muhammad Awaluddin.
Adapun di Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah terdapat sekitar 1.500 unit kendaraan yang digunakan sebagai transportasi online dan sewa khusus.
Jumlah tersebut masih di bawah armada taksi yang mencapai 5.770 unit, terdiri dari 4.911 unit taksi reguler dan 859 unit taksi eksekutif.