Warta Ekonomi.co.id, Surakarta---Amerika Serikat (AS) tampaknya akan menandatangani kerja sama dengan Polandia saat Wakil Presiden AS, Michael Pence berkunjung ke Warsawa guna menjaga keamanan siber negara.
Dikutip dari Reuters, Senin (2/9/2019), Pence memulai perjalanan ke Polandia, Irlandia, Islandia, dan Inggris sejak Sabtu (31/8/2019). Pada kesempatan tersebut, ia akan menghadiri upacara peringatan Perang Dunia II sekaligus membahas kegunaan teknologi 5G dalam menjaga keamanan ruang siber nasional.
"(Pertemuan itu) juga akan membahas pengawasan terhadap perusahaan telekomunikasi China, Huawei Technologies Co Ltd," kata seorang Pejabat Senior di Gedung Putih kepada Reuters.
Baca Juga: Bos Huawei: Sanksi AS Enggak Mempan!!!
AS juga telah menginisiasi kampanye global guna memboikot Huawei. Pemerintah AS mengatakan, perusahaan itu memata-matai pealnggan, melanggar sanksi AS terhadap Iran, dan mencuri kekayaan intelektual Amerika. Namun, Huawei membantah tuduhan-tuduhan tersebut.
Perjanjian 5G AS-Polandia bertujuan melindungi jaringan dari akses ilegal dan gangguan dari pemasok telekomunikasi milik negara musuh. "Langkah-langkah penting sedang diambil, kami (akan) memastikan terciptanya ekosistem 5G yang aman dan bersemangat," kata pejabat itu.
Sebelumnya, Polandia pada Juli mengusulkan pengetatan standar keamanan siber dan melarang produk atau pemasok tertentu yang menjadi bagian jaringan 5G masa depan.
Menurut pejabat Polandia kepada Reuters, tidak ada perusahaan dari negara manapun yang dikecualikan dari perjanjian dengan AS. Namun keamanan dan kemitraan dengan Washington akan menjadi aspek penting.