Sabtu 31 Aug 2019 13:53 WIB

Akun Pendiri Twitter Jadi Sasaran Hacker

Ini adalah kejadian yang memalukan bagi Dorsey.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Akun Pendiri Twitter Jadi Sasaran Hacker. (FOTO: Pixabay)
Akun Pendiri Twitter Jadi Sasaran Hacker. (FOTO: Pixabay)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Akun Twitter pendiri dan Direktur Eksekutif Twitter Jack Dorsey diambil alih oleh peretas. Sebuah kelompok yang menyebut dirinya sebagai Chuckling Squad mengatakan bertanggungjawab di balik peretasan tersebut.

Akun Dorsey yang memiliki lebih dari empat juta pengikut, men-tweet pernyataan yang sangat ofensif dan rasialis selama sekitar 15 menit. Twitter kemudian mengonfirmasi telah mendapatkan kembali kendali atas akun tersebut.

"Akun itu sekarang aman, dan tidak ada indikasi sistem Twitter telah dilanggar," kata twit akun itu, dilansir BBC, Sabtu (31/8/2019).

Baca Juga: Pogba Jadi Sasaran Rasisme, Petinggi Twitter Datangi MU

Beberapa pesan yang diunggah langsung oleh akun @jack dan akun lain yang me-retweet berisi kata-n dan membuat komentar anti-Semit yang merujuk pada Holocaust.

Satu unggahan mengatakan ada bom di kantor pusat Twitter. Saluran obrolan di Discord, sebuah situs terpisah, tampaknya didirikan oleh kelompok itu untuk membahas dan bercanda tentang serangan itu. Tetapi, akun itu dengan cepat ditutup.

Chuckling Squad bertanggung jawab atas sejumlah serangan terhadap akun Twitter profil tinggi baru-baru ini, termasuk vlogger kecantikan James Charles dan akun milik selebritas Youtube Desmond Amofah, yang dikenal sebagai @Etika. Dia meninggal bunuh diri awal tahun ini.

Baca Juga: Twitter Pimpin Investasi Senilai Rp1,4 Kuadriliun di Platform Medsos India

Belum jelas bagaimana para penyerang mendapatkan akses, meskipun tampaknya kerentanan dalam aplikasi pihak ketiga berpotensi menjadi penyebab kesalahan. Tweet tampaknya diposting melalui Cloudhopper, platform Twitter yang diperoleh pada 2010 untuk membantu integrasi teks SMS.

Ini adalah kejadian yang memalukan bagi Dorsey, dengan banyak pakar keamanan mempertanyakan apakah dia, dari semua orang, harus memiliki perlindungan yang tepat untuk menghentikan kemungkinan serangan semacam itu.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement