Rabu 28 Aug 2019 17:34 WIB

Pemerintah Sewakan Motor Listrik Seharga Rp 2 Juta per Bulan

Motor listrik ini hasil kerja sama pemerintah dengan swasta.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung melihat motor listrik pada pameran Indonesianisme Summit 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (13/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung melihat motor listrik pada pameran Indonesianisme Summit 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melaporkan perkembangan uji coba motor listrik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/8). Pemerintah memang meluncurkan pengoperasian motor listrik yang dimulai di Kota Bandung, Jawa Barat sebagai kota pertama uji coba.

Sebanyak 300 unit motor listrik produksi Panasonic, Honda, dan The New Energy and Industrial Technology Development Organization atau NEDO dari Jepang ini akan diuji coba oleh Gojek dan Grab, serta disewakan kepada masyarakat umum. Khusus untuk masyarakat umum, motor listrik ini disewakan dengan biaya Rp 2 juta per bulan, sudah termasuk baterai yang bisa diganti di stasiun pengisian.

Baca Juga

"Jadi dengan launching hari ini akan dilakukan studi di Jawa Barat, nantinya kita harapkan Pemda DKI, Pemda Jabar maupun bali akan menjadi pionir untuk launching motor listrik," jelas Airlangga usai menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Rabu (28/8).

Airlangga menyebutkan, motor listrik ini memang belum dijual secara bebas karena harga jualnya yang mahal. Menurutnya, model yang diuji coba di Bandung ini baru purwarupa. Pemerintah masih akan mengkaji lagi model motor listrik yang nantinya bisa dijual bebas di Indonesia.

Airlangga menambahkan, produksi motor listrik di Tanah Air juga sejalan dengan dirintisnya pabrik baterai lithium di Morowali, Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, Head of Public Policy Research and Advocacy Gojek Ryan Eka Permana menyampaikan uji pakai yang dilakukan pengemudi sudah dimulai sejak Juli 2019 dan akan berakhir pada akhir Agustus di Jakarta.

Produksi motor listrik ini diperkuat dengan studi tentang kendaraan listrik oleh institusi R&D Indonesia, yang terdiri dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Udayana, Universitas Indonesia dan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kemenperin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement