Rabu 28 Aug 2019 17:25 WIB

PT PLN UP2B Bantu Renovasi Kelas SD YAMI

Selain bantuan fisik PLN juga memberikan bekal ilmu kepada masyarakat sekitar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B) Jabar, memberikan bantuan program Coorperate Social Responsibility (CSR) ke SD YAMI, Rabu (28/8). Menurut Manager Unit Pelaksana Pengatur Beban Jabar, Mohamad Tresna Wikarsa, program CSR yang diberikan oleh Unit berbagai macam. Selain bantuan fisik fasilitas sosial (Fasos), pada semester II tahun 2019 ini, PLN pun memberikan bantuan untuk sekolah.

Menurut Manajer UP2B Jawa Barat, Mohamad Tresna Wikarsa, pada CSR semester II, pihaknya memberikan bantuan untuk perbaikan tiga ruang kelas di SD Yayasan Atikan Muslim Indonesia (YAMI) di Kelurahan Karasak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (28/8).

Baca Juga

Manajer UP2B Jawa Barat, Mohamad Tresna Wikarsa, mengatakan selain rehabilitasi tiga kelas tersebut pihaknya pun memberikan pelatihan menjahit dan otomotif kepada puluhan warga di Kelurahan Ciseureuh yang berada di sekitar Kantor UP2B Jawa Barat.

Tresna mengatakan, bantuan fisik rehabilitasi tiga kelas serta satu set bangku dan kursi sekolah tersebut nilainya sebesar Rp 40 juta. Dengan angka yang sama, CSR juga disalurkan untuk pelatihan soft skill bagi warga sekitar kantor UP2B Jawa Barat. Yakni, pelatihan menjahit untuk 20 ibu-ibu warga sekitar kantor. Serta, pelatihan otomatif digelar untuk 20 karang taruna.

"Program ini adalah untuk pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitar kantor kami. Selain pemberian bantuan bersifat fisik, juga kami berikan bekal ilmu kepada masyarakat sekitar," papar Tresna.

Dengan bantuan tersebut, kata Tresna, diharapkan bisa memberikan sertifikasi kemampuan di bidang otomotif dan menjahit kepada warga, sehingga bisa bekerja, menerima pesanan, atau membuka usaha.

"Kami ingin memberikan bekal ilmu ke warga dengan menggelar pelatihan. Jadi, istilahnya kami bisa memberikan kail untuk memancing," katanya.

Kedua pelatihan tersebut digelar, kata dia, karena Bandung termasuk daerah yang memiliki perkembangan industri yang maju. Begitu, juga di bidang otomotif. "Semoga dampaknya bisa berkelanjutan," katanya.

Di tempat yang sama Kepala SD YAMI, Deden Abdurrahim, mengatakan tiga ruang kelas yang akan direnovasi tersebut dibangun pada 1969 dan mulai dipakai sebagai bangunan SD pada 1973. Kondisi terparah adalah pada bagian kusen yang keropos dimakan usia.

"Kami punya 7 ruang kelas yang digunakan oleh 11 rombongan belajar. Alhamdulillah ada bantuan perbaikan ruang kelas, jadi bisa digunakan secara aman untuk belajar mengajar," kata Deden.

Menurut Deden, UP2B Jabar pun memberikan 20 meja dan 40 kursi untuk para siswa, juga untuk gurunya. Deden yakin pemberian tersebut akan meningkatkan semangat siswa dalam belajar di sekolah yang memiliki 280 siswa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement