Rabu 28 Aug 2019 14:49 WIB

Wika Siap Bangun Ibu Kota Baru

Wika fokus pada penyiapan sumber daya sesuai dengan kapasitas. 

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
PT Wijaya Karya
Foto: indonesiakarir.info
PT Wijaya Karya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya Tbk (Wika) tegaskan siap pada kapasitas penuh untuk ikut berkontribusi membangun ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur. Perseroan akan melihat peluang pembangunan di wilayah tersebut.

Direktur Utama Wika, Tumiyana menyampaikan belanja modal Wika tahun ini adalah Rp 20 triliun dan akan terus berkembang dari waktu ke waktu.

"Laba kita tumbuh 61,8 persen di semester ini dan kita perkirakan akhir tahun bisa 50 persen, kita punya kemampuan, artinya kita dalam posisi siap," kata dia dalam konferensi pers usai public expose di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (28/8).

Tumiyana menyampaikan kontribusi tersebut melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dengan menyasar sejumlah proyek infrastruktur. Seperti pembangunan jalan, jaringan listrik, jaringan gas, jaringan minyak, jaringan air dan lainnya.

"Mana saja proyek-proyek yang dipilih? tentu proyek yang return-nya cepat," kata dia.

Menurutnya, Wika fokus pada penyiapan sumber daya sesuai dengan kapasitas.  Jika ekuitas Wika pada akhir tahun sekitar Rp 23-24 triliun maka perseroan dapat akselerasi kemampuan hingga tiga kali lipat.

Hal ini dimungkinkan karena rasio utang terhadap ekuitas Wika masih rendah. Direktur Keuangan Wijaya Karya Ade Wahyu menyampaikan debt to equity ratio Wika masih di bawah satu persen untuk utang berbunga.

Sementara total debt to equity ratio yakni 2,44 persen. Sehingga kapasitas Wika masih memiliki ruang yang besar.

Wika juga berencana akan menerbitkan obligasi untuk depan tergantung kondisi pasar dan kebutuhan. Besarannya masih akan dibahas. Ade mengatakan tren penurunan suku bunga memungkinkan hal tersebut.

"Investor luar juga banyak yang tertarik, ini peluang yang akan kita tangkap, tahun ini atau tahun depan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement