Selasa 27 Aug 2019 20:35 WIB

Ririn Sukses Kembangkan Usaha Gula Kelapa Berkat Amartha

Pertemuan dengan Amartha membuka peluang mereka untuk usaha.

Ririn salah satu pengusaha kecil yang mendapat bantuan dana dari Amartha.
Foto: Amartha
Ririn salah satu pengusaha kecil yang mendapat bantuan dana dari Amartha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ririn membangun usaha gula kelapa bersama sang suami sejak empat tahun lalu. Awalnya, sang suami bekerja sebagai pemanjat pohon kelapa. Namun, penghasilan yang tidak seberapa itu membuatnya memutar otak untuk mencoba berbagai usaha. 

“Alhamdulillah, usaha gula kelapa saya sekarang sudah maju berkat para pendana di Amartha, tanpa mereka saya tidak bisa kembangkan usaha,” kata Ririn Khotimah (35 tahun) asal Sukorejo seraya tersenyum.

Baca Juga

Pekerjaan sang suami sebagai pemanjat pohon kelapa membuat mereka mempunyai impian untuk memiliki usaha gula. Mulanya, mereka bingung untuk mendapatkan pinjaman modal di bank. Mereka juga enggan meminjam kepada rentenir. Ini karena, mereka mendengar pengalaman-pengalaman temannya yang meminjam rentenir dengan bunga yang besar.

“Saya enggak mau minjam rentenir. Takut kalau minjam sama rentenir. Bunganya juga gede. Kalau ke bank, saya juga enggak bisa, karena ada syarat yang belum saya penuhi. Saya bingung mau pinjam modal kemana,” ujarnya.

Pertemuannya dengan Amartha membuka peluang bagi mereka untuk berusaha. Dia mengenal Amartha dari rekannya yang sudah bergabung. Kala itu, dia dipertemukan dengan salah satu petugas lapangan (Business Partner) Amartha. Setelah mengikuti pelbagai seleksi, dia lolos mendapatkan pinjaman dan  bergabung dengan majelis atau kelompok yang terdiri dari 15-20 orang.

“Pertama kali saya dapat modal dari Amartha Rp 3 juta, sekarang sudah Rp 5 juta. Saya gabung sekitar sudah gabung 4 tahun lalu di Amartha,” ungkapnya.

Selama bergabung dengan Amartha, dia tak hanya mendapatkan pinjaman modal tetapi juga pelatihan pengelolaan keuangan dan bisnis. Dia juga merasa terbantu dengan kehadiran majelis tersebut.

Ririn menjelaskan kelapa yang didapatnya diolah menjadi gula pasir dan gula batu. Kemudian gula itu dipasarkan ke pasar-pasar tradisional di daerah Sukorejo. Dia bersama sang suami terbantu oleh warga sekitar dalam mengembangkan usahanya. Ini karena, sebagian besar warga di desanya juga merupakan pengusaha gula kelapa.

“Keuntungannya dari gula ini per hari saya bisa dapat Rp 200 ribu – Rp 400 ribu. Tergantung permintaan pasar juga,” jelasnya.

Ririn mengaku tak perlu repot lagi mencari modal usaha. Apalagi, pelayanan yang diberikan Amartha sangat bagus. Selama di Amartha, dia tak pernah menunggak pembayaran pinjaman tersebut. Bahkan, dia menjadi salah satu perempuan tangguh di Sukorejo yang berhasil mengembangkan usahanya.

“Usaha saya terus berkembang sekarang. Rencananya, pinjaman berikutnya saya mau pakai untuk menambah produksi lagi,” terangnya.

Dia bersyukur bahwa pendapatan keluarga terus bertambah. Impiannya, dia ingin menyekolahkan kedua anaknya hingga perguruan tinggi. Dia juga ingin mempunyai pabrik gula kelapa yang besar agar produksi gula terus bertambah.

”Alhamdulilah, satu per satu cita-cita saya terwujud. Yang paling penting bagi saya adalah dua anak saya bisa sekolah,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement