Selasa 27 Aug 2019 11:59 WIB

1.000 Miliarder Baru akan Lahir di Asia

Asia banyak melahirkan miliarder baru dan menjadi tempat tinggal miliarder besar

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
1000 Miliarder Baru Akan Lahir di Asia. (FOTO: Unsplash/Jeremy)
1000 Miliarder Baru Akan Lahir di Asia. (FOTO: Unsplash/Jeremy)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Asia merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Tak heran apabila Asia banyak melahirkan miliarder baru dan menjadi tempat tinggal miliarder besar sekelas Masayoshi Son, Mukesh Ambani, Jack Ma, Ma Huateng, dan lain-lain.

Melansir dari Entrepreneur (27/8/2019), tanda-tanda perlambatan tren kelahiran miliarder di Asia tidak terlihat. Laporan Kekayaan Knight Frank juga mengatakan bahwa jumlah miliarder di Asia akan naik di atas 1.000 pada tahun 2023, terhitung lebih dari sepertiga populasi miliarder dunia yang berjumlah 2.696 orang.

Baca Juga: Miliarder Hong Kong Bertumbangan, Ada yang Kekayaannya Hilang Rp43 Triliun

Asia merupakan pusat terbesar miliarder dunia. Dari sekian banyak negara yang berada di Asia, Indialah negara yang akan memimpin pertumbuhan UHNWI (individu dengan kekayaan sangat tinggi) sekitar US$30 juta selama lima tahun ke depan.

Dari 59 negara dan wilayah yang termasuk dalam pertumbuhan miliader baru, delapan dari 10 negara berasal dari Asia.

Baca Juga: Taipan Hong Kong Berduka, Miliarder Saudi Bersuka: Makin Kaya Raya

"Pasar ekuitas, pasar real estate, dan investasi mewah semuanya memiliki tahun yang luar biasa pada 2017. Pertumbuhan pada 2018 dalam beberapa kasus bagus, tetapi belum mereplikasi level yang terlihat pada 2017, dan prospeknya mencerminkan kondisi yang lebih beragam di masa depan," kata Kepala GlobalData WealthInsight Oliver Williams.

Di Asia juga memudahkan dalam berbisnis sesuai dengan kekayaan. Karena dengan itu dapat memengaruhi jumlah pengusaha kaya di suatu negara dan juga penyebaran kekayaan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement