Senin 26 Aug 2019 14:07 WIB

PBNU Nilai Pertanian Indonesia Semakin Maju

Satgas Pangan Mabes Polri membongkar sebanyak 373 kasus pangan.

Buruh tani menunjukkan kacang tanah usai panen di areal persawahan Desa Harjosari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (20/6/2019).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Buruh tani menunjukkan kacang tanah usai panen di areal persawahan Desa Harjosari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (20/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Ekonomi, Umar Syah mengapresiasi upaya mekanisasi dan modernisasi yang dilakukan kementerian pertanian (Kementan). Dia menilai Kementan sukses mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara agraris yang kaya akan sumber daya alamnya.

"Dibandingkan dulu, pertanian selama 5 tahun ini saya kira sudah menunjukan kebangkitan yang sangat luar biasa. Inilah saatnya kita semua memberi apresiasi setinggi-tingginya," katanya, Senin (26/8).

Baca Juga

Dia memuji peranan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Menurutnya, Amran merupakan sosok yang suka kerja dan berani dalam mengambil keputusan-keputusan strategis.

Berdasarkan hasil penindakan Satgas Pangan Mabes Polri, diketahui sebanyak 373 kasus pangan berhasil dibongkar. Jumlah kasus yang dibongkar meliputi 21 kasus komoditas hortikultura, 12 kasus pupuk, 66 kasus beras, 23 kasus ternak dan 247 kasus pangan lainnya. Dari semua kasus itu, sebanyak 409 orang diantaranya telah ditetapkan tersangka.

Umar mengatakan, kerja keras Kementan dalam membongkar mafia pangan wajib menjadi pertimbangan Presiden Jokowi untuk memilih sosok menteri. Dia meminta Jokowi memilih menteri yang suka bekerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement