Ahad 25 Aug 2019 01:07 WIB

Tak Hanya Walmart, Tesla Juga Rugikan Amazon

Bagaimana bisa Tesla ikut merugikan Amazon, sebelumnya Walmart?

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Tak Hanya Walmart, Tesla Juga Rugikan Amazon. (FOTO: Reuters/Mike Segar)
Tak Hanya Walmart, Tesla Juga Rugikan Amazon. (FOTO: Reuters/Mike Segar)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Pekan ini nampaknya bukan pekan yang baik bagi anak perusahaan Tesla, SolarCity. Pasalnya Walmart bukanlah satu-satunya perusahaan yang mengklaim pernah dirugikan akibat kebakaran yang ditimbulkan oleh panel surya mereka.

Menurut Bloomberg, Amazon juga mengalami insiden serupa pada 2018 lalu. Raksasa e-commerce tersebut kemarin (23/8/2019) menyatakan bahwa salah satu atap gudang mereka di Redlands, California, yang terhubung ke sistem panel surya SolarCity mengalami kebakaran pada Juni tahun itu.

Perusahaan pun telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi. Amazon mengatakan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk menginstal sistem Tesla lagi dalam fasilitasnya.

Baca Juga: Bangkrut, Perusahaan Perakit Mobil Tesla Bangkrut

Berita ini mencuat hanya beberapa hari setelah Walmart mengajukan gugatan yang menuduh panel surya SolarCity menyebabkan kebakaran atap toko mereka pada setidaknya tujuh lokasi sejak 2012. 

"Di setiap lokasi, api bersumber dari panel surya Tesla," klaim Walmart menurut gugatan itu.

Setelah tiga kebakaran itu terjadi dalam jangka waktu yang relatif cepat, perusahaan memanggil Tesla tahun lalu untuk memutuskan kontrak panel surya yang tersisa di sekitar 240 tokonya. Ketika Tesla kemudian melakukan inspeksi keselamatan pada sistem ini pada tahun ini, ia menemukan 157 item membutuhkan penggantian atau perbaikan.

"48 di antaranya diakui Tesla sendiri sebagai kondisi yang mencerminkan situasi yang tidak aman atau berpotensi tidak aman," tulis Walmart dalam gugatannya.

Baca Juga: Tesla Mencatat Rekor Jumlah Produksi Mobil Listrik

Pada Kamis (22/8/2019), Walmart dan Tesla mengeluarkan pernyataan secara bersamaan, yang menyatakan bahwa perusahaan sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah terebut.

"Di atas segalanya, kedua perusahaan menginginkan masing-masing dan setiap sistem beroperasi dengan andal, efisien, dan aman," bunyi pernyataan itu.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement