Sabtu 24 Aug 2019 02:11 WIB

Sarinah Luncurkan Kantong Belanja Ramah Lingkungan

Pemakaian kantong belanja ramah lingkungan untuk mengurangi sampah plastik.

Warga saat mengikuti sosialisasi kantong belanja ramah lingkungan di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga saat mengikuti sosialisasi kantong belanja ramah lingkungan di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarinah (Persero) meluncurkan tas belanja ramah lingkungan berbahan serat ketela (cassava bag) berwarna merah di momentum ulang tahun ke-57.

"Kami hari ini luncurkan juga kantong belanja ramah lingkungan, pada ulang tahun kali ini," kata Presiden Direktur Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa di Jakarta, Jumat (23/8) malam.

Menurutnya, Sarinah merupakah perusahaan ritel pertama yang menggunakan konsep tas ramah lingkungan. Ia menjelaskan, kantong plastik ramah lingkungan tersebut mudah terurai jika terkena air karena terbuat dari bahan dasar serat ketela.

"Dengan bahan dasar dari ketela tersebut Sarinah turut serta mengurangi sampah plastik yang sudah marak terjadi di Indonesia," katanya. 

Dalam kesempatan yang sama, hadir Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah untuk membuka acara.

Ia berharap Sarinah menjadi yang terdepan untuk memperkenalkan produk Indonesia kepada masyarakat. "Saya harap banyak terjadi romansa di Sarinah, yaitu cinta dan bangga pada produk-produk Indonesia," kata Edwin.

Edwin mengatakan, Sarinah harus bisa menjadi lambang dari produk-produk lokal Indonesia, tidak hanya sebagai mal ataupun perusahaan ritel biasa.

Di hari ulang tahunnya, Sarinah juga menjalin kerja sama dengan PT Pegadaian (Persero). Kerja sama itu untuk peningkatan penjualan dan pemasaran produk. 

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategi Pegadaian Ninis Kesuma Adriani mengatakan, kerja sama ini  memberikan peluang bagi kedua perseroan untuk meningkatkan volume penjualan dan pemasaran produknya. "Caranya dengan mengoptimalkan kanal distribusi masing-masing,” kata Ninis.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement