Jumat 23 Aug 2019 00:59 WIB

OASE Kabinet Kerja Sosialisasi Pencegahan Stunting di Bali

Sosialisasi dalam upaya menurunkan angka stunting yang dinilai masih tinggi.

Ibu Riri Sandjojo bersama ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja melakukan sosialisasi konvergensi pencegahan stunting dan mengunjungi PAUD Semara Murti di Desa Pengotan, Bangli, Bali, Kamis (22/8/2019). Kegiatan ini dilakukan atas kerja sama Kemendes PDTT dengan OASE Kabinet Kerja sebagai upaya menurunkan angka stunting di desa-desa.
Foto: Foto: Wening1Kemendes PDTT
Ibu Riri Sandjojo bersama ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja melakukan sosialisasi konvergensi pencegahan stunting dan mengunjungi PAUD Semara Murti di Desa Pengotan, Bangli, Bali, Kamis (22/8/2019). Kegiatan ini dilakukan atas kerja sama Kemendes PDTT dengan OASE Kabinet Kerja sebagai upaya menurunkan angka stunting di desa-desa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGLI -- Sri Mega Darmi Sandjojo bersama ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja Bidang II melakukan sosialisasi konvergensi pencegahan stunting dan mengunjungi PAUD Semara Murti di Desa Pengotan, Bangli, Bali. Kegiatan ini dilakukan atas kerja sama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan OASE Kabinet Kerja (OASE KK) sebagai upaya menurunkan angka stunting di desa-desa.

"Di OASE KK di bidang dua salah satu programnya yaitu pencegahan stunting. Kemendes PDTT salah satu kementerian yang membantu mencegah stunting. Kami kerja sama dengan Kemendes PDTT, KSP, untuk bersinergi ke desa-desa yang rawan stunting supaya masyarakat lebih semangat, lebih mau datang ke tempat pelatihan," ujar Sri Mega Darmi Sandjojo di sela kunjungannya ke Desa Pengotan, Kamis (22/8).

Istri dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang juga akrab disapa Riri Sandjojo ini mengatakan sosialisasi ini dalam upaya menurunkan angka stunting di desa-desa yang dinilai masih cukup tinggi.

"Tujuannya supaya kader-kader Posyandu bisa mengedukasi masyarakat sehingga membantu mengurangi angka stunting. Saat ini masih tinggi, padahal kan itu usia-usia yang 15-17 tahun lagi sudah sekitar 20 tahun, hilang 30 persen kelompok pekerja kita, berarti 30 persen penduduk Indonesia kehilangan pekerjaan, tidak ada yang mengisi sumber daya manusianya," terangnya seperti dalam siaran pers.

photo
Ibu Riri Sandjojo bersama ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja melakukan sosialisasi konvergensi pencegahan stunting dan mengunjungi PAUD Semara Murti di Desa Pengotan, Bangli, Bali, Kamis (22/8/2019). Kegiatan ini dilakukan atas kerja sama Kemendes PDTT dengan OASE Kabinet Kerja sebagai upaya menurunkan angka stunting di desa-desa. Foto: Wening1Kemendes PDTT

Dengan melihat kondisi tersebut, pencegahan stunting menurutnya program prioritas pemerintah. Dalam pengalamannya memberikan sosialisasi pencegahan stunting ke desa-desa ia mengisahkan kunjungannya ke beberapa desa yang rawan stunting menempuh jarak yang jauh. Tapi menurutnya menjadi pengalaman berharga karena bisa bertemu langsung masyarakat desa.

"Sebetulnya stunting tidak hanya di desa tapi ada juga di kota hanya lebih banyak di desa. Pencegahan stunting bisa dilakukan secara ringan melalui pola asuh, pola makan, sanitasi. Kami OASE kabinet kerja di sini sebagai penyemangat," terangnya.

Sejalan dengan hal tersebut, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga yang merupakan pengurus OASE kabinet kerja sekaligus istri dari Menteri Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa stunting masih cukup tinggi. Menurutnya, Posyandu ujung tombak pencegahan stunting. Perhatian terhadap PAUD-PAUD seluruh Indonesia karena merupakan pendidikan utama dan pertama pendidikan formal yang diberikan pada anak.

"Posyandu adalah ujung tombak pencegahan stunting. Kuncinya di gerakan Posyandu. Kalau Posyandu ini berjalan dengan baik stunting bisa ditangani. Kami titip anak-anak sehingga menjadi anak berkualitas," pesannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement