Rabu 21 Aug 2019 21:49 WIB

Jokowi Tinjau Sebut Pelabuhan Tenau Kupang Masih Longgar

Jokowi menilai Kapasitas pelabuhan masih longgar.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Joko Widodo (tengah) didamping Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) dan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat meninjau lokasi tambak garam yang dikelola PT Timor Livestock Lestari di desa Nunkurus Kabupaten Kupang, NTT (20/8/2019).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Presiden Joko Widodo (tengah) didamping Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) dan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat meninjau lokasi tambak garam yang dikelola PT Timor Livestock Lestari di desa Nunkurus Kabupaten Kupang, NTT (20/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (21/8). Jokowi memastikan sistem bongkar muat, pelayanan kapal perintis, hingga operasi kapal ternak berjalan dengan semestinya.

Usai meninjau pelabuhan selama kurang lebih 30 menit bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Presiden menyampaikan bahwa kapasitas Pelabuhan Tenau masih jauh dari batas maksimum. Artinya, ujar Presiden, Pelabuhan Tenau di Kupang siap untuk melayani lebih banyak lagi perjalanan kapal perintis, pelayanan bongkar muat peti kemas, hingga kapal ternak.

Baca Juga

"Kita lihat kapasitas masih sedikit longgar dari 110 ribu TEUs per tahun dengan kapasitas 240 ribu TEUs per tahun. Masih ada waktu longgar 7 tahun di sini," kata Presiden, Rabu (21/8).

Salah satu yang diapresiasi Presiden adalah operasional kapal ternak. Kapal ini melayani rute ke DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Khusus untuk Jakarta, kapal ternak membawa 70 ribu sapi pertahun untuk memenuhi kebutuhan industri makanan.

Nantinya, ujar Presiden, demi menambah muatan kapal dari Kupang menuju Jawa atau Indonesia bagian barat, pemotongan sapi akan dilakukan langsung di Kupang. Artinya, distribusi ke Jawa akan dilakukan dalam bentuk daging beku.

"Selain itu, muatan kapal juga bisa diisi garam kalau tahun depan sudah produksi. Ke jawa diisi garam atau daging beku kalau sapinya dipotong di sini," jelas Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement