REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) memastikan pelayanan di Papua berjalan normal. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan aksi demonstrasi yang terjadi di Manokwari, Papua tidak berdampak terhadap pelayanan dan operasional.
“KM Ciremai, salah satu kapal penumpang Pelni yang juga angkut kendaraan telah bersandar di Pelabuhan Jayapura pada Senin (19/8) dengan kondisi aman dan terkendali pada pukul 19.00 WIT," kata Yahya, Selasa (20/8).
Yahya menjelaskan seluruh aktivitas pelayanan Pelni berjalan dengan normal walaupun terjadi aksi demonstrasi. Hanya saja, kata dia, hal tersebut berdampak pada tidak aktifnya jaringan internet.
Meskipun begitu, dia memastikan hal tersebut tidak mempengaruhi pelayanan yang diberikan oleh Pelni. “Di Manokwari jaringan internet tidak aktif, sehingga pelayanan penjualan tiket secara online otomatis tidak dapat berfungsi. Namun demikian kami masih melayani penjualan tiket di Kantor Cabang Pelni. Sejauh ini kondisi di sekitar kantor kami terpantau aman,” jelas Yahya.
Pelni saat ini megoperasikan 26 kapal trayek nusantara dengan 83 pelabuhan singgah melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut 33.608 kursi sehari. Selain itu, Pelni juga melayani 46 trayek kapal perintis menyinggahi 305 pelabuhan dan 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 kursi per hari.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan kantor cabang Pelni serta pihak-pihak terkait guna memberikan pelayanan yang exellence untuk menciptakan keselamatan dan keamanan para pengguna jasa kapal Pelni,” ungkap Yahya.