REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan, perdesaan memiliki potensi usaha yang besar di berbagai bidang. Menurutnya, membuka peluang usaha di desa hanya butuh cara berpikir di luar rata-rata.
"Banyak transmigran sukses, karena mereka bisa berpikir di luar rata-rata orang biasa," ujarnya saat membuka Seminar Soft Skill Entrepreneur di Harris Sunset Road Bali, Senin (19/8), seperti dalam siaran persnya
Di hadapan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) se-Provinsi Bali ini ia mengatakan, pengusaha di zaman revolusi industri 4.0 saat ini dipermudah dengan fasilitas teknologi serba canggih. Hal ini membuka peluang bagi pengusaha-pengusaha kecil untuk terus berinovasi.
"Dulu kalau mau sukses, harus deketin perusahaan besar. Sekarang terbalik, perusahaan besar yang harus deketin perusahaan-perusahaan kecil. Karena market sekarang dipegang oleh perusahaan-perusahaan kecil," ujarnya.
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dalam seminar Soft Skill Entrepreneur di Harris Sunset Road Bali.
Eko mengakui, banyak pengusaha yang menjadikan kelemahan infrastruktur desa sebagai kendala membuka peluang usaha. Padahal menurutnya, seorang pengusaha harus mampu membaca setiap kesempatan dari kekurangan dan kelemahan.
"Kuncinya sekarang semua bisa jadi kesempatan. Saya pernah datang ke desa di Gorontalo dan Jambi yang desanya begitu miskin, tidak ada infrastruktur. Saya diajak ke desa wisata yang jalannya rusak dan becek. Tapi kreatif, dia (pengusaha) beli jeep willys, jadi masuk ke desanya dijadikan atraksi. Hotelnya dibikin kayak tenda, cuma kamar mandinya bagus," ungkapnya.
Selain cara berpikir, ia juga mengatakan bahwa seorang pengusaha tidak boleh merasa puas atas capaian yang telah didapat. Menurutnya, perasaan puas bagi seorang pengusaha adalah awal dari kemunduran.
"Saya yakin generasi muda Indonesia sekarang ini berani. Mau usaha apa aja sekarang bisa," ujarnya.