Jumat 16 Aug 2019 00:05 WIB

Kemendes PDTT Dorong Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Kawasan transmigrasi mampu menciptakan pusat pertumbuhan baru di Indonesia.

Audiensi Transmigran Teladan dan Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019 di Balai Makarti Muktitama, Jakarta (15/8).
Foto: Kemendes PDTT
Audiensi Transmigran Teladan dan Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019 di Balai Makarti Muktitama, Jakarta (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus mendorong pengembangan kawasan transmigrasi. Alhasil, keberadaannya telah mampu menciptakan pusat pertumbuhan baru di Indonesia .

"Transmigrasi berhasil meningkatkan ekonomi para transmigran dan penduduk lokal. selain itu juga berhasil memajukan wilayah tujuan transmigrasi. Bahkan, sejumlah kawasan telah menjadi sumber produksi pangan nasional dan kawasan perkotaan baru," kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko  Putro Sandjojo saat memberikan arahan pada acara Audiensi Transmigran Teladan dan Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019 di Balai Makarti Muktitama, Jakarta Kamis (15/8).

Baca Juga

Menurutnya, bisnis model transmigrasi di masa lalu dan sekarang mengalami perubahan. Kalau dulu masih banyak transmigran yang belum mendapatkan sertifikat tanah dan daerah belum banyak berkembang. kini, dengan dibantu oleh sejumlah kementerian terkait dan swasta sudah mengalami perubahan.

"Tiga tahun terakhir ini kita telah melakukan revitalisasi daerah-daerah transmigrasi dan memberikan kesempatan lebih kepada transmigran lokal untuk mengurangi kesenjangan dan kita kaitkan dengan stakeholder lainnya seperti dunia usaha dan perbankan," ujarnya

Lebih lanjut, Eko menyampaikan bahwa kawasan transmigrasi akan terus semakin berkembang. Oleh karena itu, dirinya meminta agar daerah-daerah transmigrasi bisa mengembangkan sektor pariwisata. Misal, tiap weekend dibuat event seperti mancing bareng, api unggun bareng, bakar ikan bareng dan lainnya untuk membawa wisatawan-wisatawan ke daerah transmigrasi. Bisa juga disedikan homestay-homestay untuk menarik para wisatawan.

Mengenai masih adanya kesenjangan antara masyarakat pendatang dan lokal, menurutnya prioritaskan transmigran lokal sehingga masyarakat lokal mempunyai kesempatan mempunyai ekonomi yang baik dan kepemilikan tanah.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans) Kemendes PDTT M. Nurdin mengatakan perlunya upaya sinergi lintas sektoral.

"Fokus ke depan khususnya pengembangan kawasan transmigrasi dan pengembangan pemukiman melalui Prukades, BUMDes dan upaya kemitraan di masa akan datang," katanya seperti dalam siaran pers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement